Peringati HUT dan Hari Bumi, Jogjatronik Tanam Mangrove

  • 22 April 2015 14:49:39
  • 1805 views

Dalam rangka memperingati HUT yang ke-10 dan memperingati Hari Bumi tahun 2015, Jogjatronik menggelar Puncak penanaman pohon mangrove di Pasir Mendit, Rabu (22/4). Dengan penanaman ini diharapkan akan semakin memberikan dampak positif dimasa yang akan datang.

Wakil Bupati Kulon Progo Drs.H.Sutedjo menyampaikan, dengan terlaksananya kegiatan penanaman mangrove yang dilaksanakan Jogjatronik ini tentu semakin menambah baik dan positif, karena sebaran pohon mangrove semakin luas, dan menambah semakin kuat penahan abrasi di pesisir Pasir Mendit.

"Selain itu akan menciptakan ekosistem yang semakin baik, memberikan dampak positif pada waktu yang akan datang" kata Wabup sesaat sebelum penanaman.

Wabup juga menyampaikan tanaman mangrove memiliki banyak fungsi antara lain Fungsi Fisik, Fungsi Kimia, Fungsi Biologi, Fungsi Ekonomi, dan Fungsi Wisata sehingga sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Jogjatronik ini.

Wabup bersyukur banyak elemen yang memperhatikan pentingnya mangrove, baik dari Pemerintah, Perusahaan, Civitas Perguruan Tinggi, dan organisasi masyarakat.

General Manager PT Salimas Sejahtera (selaku Pengelola Mall Jogjatronik) Adi Juniarto menyampaikan, pada 30 April 2015 genap berusia 10 tahun. Sebagai wujud rasa syukur telah mencapai usia ke-10. Bertepatan dengan hari bumi (22/4), Jogjatronik akan menyelesaikan penanaman 10.000 pohon mangrove, dimana penanaman mangrove telah dimulai di pada peringatan HUT Jogjatronik ke-9 pada tahun 2014.

Disampaikan juga bahwa kegiatan ini juga sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab Jogjatronik mall terhadap kelestarian lingkungan hidup.

"Mangrove merupakan ekosistem yang memainkan peranan penting dalam mengatasi dampak negatif, sebagai pelindung wilayah pesisir, segala yang menyebabkan matinya pohon mangrove harus kita cegah" kata Adi Juniarto.

Disampaikan juga upaya penanaman kesadaran diri untuk mencintai lingkungan harus dibangun dari diri sendiri.

"I am Mangrover" sebagai sub tema puncak penanaman mangrove, menggambarkan kesadaran dan kecintaan diri terhadap alam dengan cara melakukan penanaman mangrove secara berkesinambungan berawal dari diri sendiri" jelas beliau

Adi berharap output dan outcome penanaman mangrove semakin memberikan kontribusi menghijaukan kulon progo khususnya dan Yogyakarta pada umumnya, guna mewujudkan Yogyakarta yang asri, nyaman dan lestari termasuk mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim.

Menanggapi kegiatan ini, Agus Hariyawan Kabid Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan menyampaikan, Sebenarnya di Dinas ada alokasi anggaran penanaman mangrove, tetapi tidak mampu jika semua ditangani Pemda sendiri, untuk itu memberikan kesempatan CSR untuk berkiprah peduli.

Sementara itu Warso Suwito (53 th) Ketua Kelompok Wana Tirta Pasir Mendit, Jangkaran, Temon yang bergerak dibidang kelestarian lingkungan, menyampaikan, bahwa penanaman mangrove di Pasir Mendit ini dimulai sekitar tahun 1995 dari UGM. Secara berkelanjutan dilakukan oleh berbagai instansi, perusahaan, perguruan tinggi hingga sekarang.

"Banyak sekali dari lembaga, instansi swasta, pemerintah, perguruan tinggi semua saling membantu melestarikan mangrove di kawasan pesisir Kulon Progo" kata Warso.

Warso berharap jika mangrove sudah tumbuh akan melindungi masyarakat, dari bencana gelombang dan angin.

Kelompok Wana Tirta yang berdiri tahun 2009, dengan anggota aktif 20 orang saat ini, kelompoknya aktivitas kelestarian lingkungan, seperti pembibitan dan perawatan mangrove, cemara udang dan pandan. Dan sekarang sudah kelihatan hasilnya.

"Saat ini lahan yang sudah ditanami sekitar 28 Ha. Yang sudah kuat sekitar 50 persen" jelas Warso

Untuk di Pasir Mendit yang belum ditanam sekitar 1 Ha disebelah timur jembatan dekat kali Bogowonto, dan daerah yang paling ujung barat Pasir Mendit. Sedangkan untuk daerah yang masih banyak perlu penanaman adalah di daerah Nglawang.

"Sudah banyak warga sudah tahu dan menyadari keberadaan mangrove, meskipun masih ada satu dua yang belum mengetahui" tandas Warso saat ditanya tanggapan masyarakat terkait mangrove. (at.MC)