Percepat Penyaluran Bantuan Sosial, Sebagai Daya Ungkit Pertumbuhan Ekonomi

  • Dibaca 460 kali
  • 29 Juli 2021 00:00:00

Wates - Rapat Koordinasi Pengendalian Daerah (Rakordal) Triwulan II tahun 2021 bersama  Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta diselenggarakan melalui Video Converance. Dengan menghadirkan narasumber Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno bertemakan Strategi Pariwisata Indonesia dan Pemullihan Sosial Ekonomi DIY di Tengah Pandemi Covid-19. Tema ini mencerminkan upaya yang harus dipersiapkan dan  dilaksankan oleh segenap stakeholders baik pemerintah, swasta dan masyarakat secara sinergis.

Rapat Koordinasi Pengendalian Triwulan II 2021 diselenggarakan pada Rabu (28/7/2021) yang diikuti kabupaten Kota se-DIY, guna menindaklanjuti amanat Pasal 180 Peraturan Menteri Dalam Negeri (PEMENDAGRI) No 86 Tahun 2017 yang telah ditindak lanjuti dalam Peraturan Gubernur (PERGUB) Daerah Istimewa Yogyakarta  No 86 tahun 2020 Tentang Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, yang bertujuan untuk mewujudkan konsistensi antara kebijakan dengan pelaksanaan dan hasil rencana pembangunan daerah. 

Dalam rapat tersebut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Bowono X menyampaikan “Prekonomian DIY tumbuh sebesar 6,14% lapangan usaha yang tumbuh pada kuartal pertama antara lain informasi dan telekomunikasi, pengadaan air, kontruksi pertanian serta jasa keuangan dan asuransi”, ujarnya

Sri Sultan Hamengku Bowono X menambahkan berharap (ekonomi) tetap tumbuh. Bagaimana pun bagi saya, kalau bisa tumbuh lebih besar dari kuartal pertama. Makanya kita dorong bagaimana kabupaten/kota konsisten bisa cepat menyalurkan BLT-nya. Dengan harapan uang makin banyak keluar ke masyarakat makin bagus, jangan di tunda-tunda, agar pertumbuhan (ekonomi) itu tetap ada.

Menindaklanjuti rapat tersebut, Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo mengikuti Rakordal dari Commadroom, Diskominfo Kulon Progo, menyampaikan terkait dengan belanja dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) agar segera di realisasikan, termasuk juga bantuan-bantuan. Sehingga perputran uang di daerah dapat membantu masyarakat. Kabupaten Kulon Progo mendapat capaian barang dan jasa tertinggi pada Triwulan II dari empat kabuapten yaitu  Selaman, Gunungkidul, Bantul dan Kota Jogja se DIY, yaitu dengan prosentas 53,8%.  

Kondisi akibat adanya Pandemi Covid-19 mempengaruhui target yang telah ditetapkkan pada saat kondisi normal. “Kita harus sadar bahwa target triwulan II ini sudah target yang memperhitungkan memang kondisi pandemi Covid-19, Target 49,98% ini sebenarnya bukan target ideal pada kondisi normal, oleh karena itu mestinya harus bisa tercapai, karena potenisi fianansial real daerah kita ini perlu untuk di targetkan lagi” ujar Sutedjo

Adapun peringkat kinerja ODP terbaik lingkup kantor kecamatan, BPBD, diraih oleh kapanewon Nanggulangan dengan nilai 98,97%, Kapanewon Kalibawang dengan nilai 98,93%, dan Kapanewon Panjatan dengan nilai 98,55%.

Selanjutnya peringkat kinerja terbaik lingkup Setda, Setawan, Irda, Badan, Dinas, diraih oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan nilai 96,40%, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu 95,83% dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 95,46%.

Sedangkan peringkat kinerja ODP terendah lingkup Setda, Setawan, Irda, Badan, Dinas adalah RSUD Wates dengan nilai 60,14%, Dinas Kebudayaan 60,31%, Dinas Kesehatan 63,78%. Peringkat kinerja terendah lingkup kantor, kecamatan, BPBD adalah RSUD Nyi Ageng Serang dengan nilai 67,59%, Kapanewon Girimulyo dengan nilai 77,79%,  Kapanewon Kokap dengan nilai 89,59%. MC Kab.Kulon Progo/Dhiaz/Hry.