Bupati Kulon Progo Tinjau Simulasi Pembelajran Tatap Muka di SD Karangsari Pengasih.
- Dibaca 457 kali
- 02 Mei 2021 00:00:00

Wates – Bupati Kulon Progo didampingi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kulon Progo, Panewu Pengasih serta OPD terkait di lingkungan Pemkab Kulon Progo, meninjau simulasi Pembelajaraan Tatap Muka (PTM ), di SD Negeri Karangsari, Pengasih. Rabu (28/04/21).
Dalam simulasi ini di ikuti oleh 3 kelas yang terbagi dari kelas 1, 2, dan 3, simulasi PTM Terbatas ini dilakukan dengan standar protokol kesehatan yang tinggi dan telah berlangsung selam tiga hari, dalam simulasi tersebut dilakukan pembagian shift yang dilaksanakan dengan memperhatikan batas ketentuan per kelas selama tatap muka tidak boleh lebih dari 18 peserta didik. Waktu tatap muka dibatasi selama 2 (dua) jam di sekolah.
peserta didik yang diantar oleh orang tua maka pengantar dan penjemput hanya mengantar sampai gerbang sekolah, tidak boleh melewati tanda batas pengantar dan penjemput. Ketika peserta didik sampai di gerbang sekolah, protokol kesehatan semakin ketat diterapkan. Peserta didik yang memasuki gerbang sekolah, akan diperiksa oleh gugus COVID-19 sekolah mulai dari pengecek suhu, mencatat data suhu anak, rekam jejak bepergian dalam waktu dekat, dan menanyakan tentang kondisi anak.
Dalam tinjauannya, Bupati Kulon Progo Drs.H. Sutedjo, berpesan kepada para peserta didik untuk selalu menjaga jarak, mematuhi semua protokol kesehatan yang berlaku, menuruti perintah guru, serta jangan bergantian masker antar teman.
“Bapak berpesan kepada semua murid, untuk selalu menjaga kesehatan dan memtahu protokol kesehatan, sebelum berangkat dirumah jangan lupa memakai maskernya, jangan bertukar masker antar teman maskernya untuk diri sendiri, jangan sampai masker punya temannya bagus, jadi kepengen masker temannya, jangan ya, serta jika bermain jangan sampai berpelukan karena masih ada yang namanya virus COVID – 19,” Ucap Sutedjo.
Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo juga menyampaikan bahwa simulasi yang dilakukan pada hari ini sudah berjalan lancar,serta pihak sekolah juga sudah cukup siap untuk melaksanakan pembelajaraan tatap muka karena dalam melakukan berbagai aturan protokol kesehatan yang ketat dan dilakukan sebelum siswa masuk ke sekolah.
“Dalam kunjungan saya saat ini penilaian sekolah dalam menerapkan aturan protokol kesehatan sudah sangat berjalan dengan lancar, dari mulai siswa masuk ke gerbang sekolah hingga pencatatat daftar hadir siswa mulai dari cek suhu serta keluhan yang dirasakan siswa saat itu juga, dan penilaian saya terhadap sekolah ini ( SD Karangsari ) sudah cukup siap untuk melakukan atau menerapkan pembelajaran tatap muka,” pungkas Sutedjo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kulon Progo, Arif Prastowo, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa simulasi yang dilakukan pada hari ini bisa menjadi contoh bagi sekolah yang lain dalam hal persiapan pembelajaran tatap muka.
“Jika nanti di pada Juli tatap muka, maka persiapan sekolah dalam menangani hal tersebut sudah cukup memadai, dan sekolah ini akan menjadi percontohan bagi sekolah lain yang selama 4 hari ini tidak melakukan simulasi dan kami juga akan segera melakukan evaluasi terkait hasil ini,” ucap Arif
Arif Parstowo, S.Sos., M.Si., juga menambahkan bahwa tantangan yang besar terkait animo masyarakat untuk bisa melakukan pembelajatan tatap muka ini, perlu dibutuhkan suatu kesiapan yang sangat matang serta kerjasama antara sekolah dan pihak orang tua.
“Tantangan yang dihadapi cukup besar terkait animo masyarakat dalam menyambut pembelajaraan tatap muka ini, maka perlu dibutuhkan suatu kesiapan matang serta kerjasama antara sekolah dan orang tua dalam pelaksanaannya, contoh kecil misalnya sejak anak – anak berangkat orang tua sudah membelkali anak – anak dengan handsainitizer, anduk kecil atau semacamnya, serta manajemen resiko itu penting jika terdapat siswa yang tiba – tiba merasa tidak enak badan maka pihak sekolah perlu berkomunikasi dengan pihak puskesmas, atau ditempatkan di ruang UKS maka perlu ada yang menunggui atau memantau anak tersebut karena hal – hal tersebut menjadi salah satu manageman resiki yang harus dihadapi oleh satuan pendidikan,” tutup Arif. MC Kab.Kulon Progo/Desta/Hari