KULON PROGO MENJADI PILOT PROJECT STRATEGIS LINGKUNGAN SEHAT KELUARGA SEJAHTERA (LSKS)
- Dibaca 1635 kali
- 28 Februari 2020 00:00:00

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PMD Dalduk dan KB) Kulon Progo mengelar sarasehan dan dialog Interaktif, sebagai bagian dari upaya sosialisasi dan advokasi dalam pengembangan model solusi strategis Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera (LSKS) melalui Pembangunan Keluarga Berkarakter Menuju Keluarga Berkualitas dan Berkelanjutan di Kabupaten Kulon Progo 2020.
Pada sarasehan tersebut mengadirkan sejumlah narasumber diantaranya Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K), Duta Besar Negara Seychelles Dr. Nico Barito, Perwakilan UNFPA DR. Samidjo, Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo dan Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati, di Aula Adikarta, kompleks Pemkab Kulon Progo. Jumat (28/2/2020).
Berdasarkan need assessment awal dua wilayah di Kabupaten Kulon Progo tersebut, ditemukan potensi wilayah yang belum optimal dikembangkan, permasalahan lingkungan dan keluarga berkualitas yang memerlukan penanganan serius. Kalurahan Bugel, Kapanewon Panjatan merupakan wilayah Kampung KB dan Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, terkait dengan isu permasalahan lingkungan.
Sehingga BKKBN menetapkan Kulon Progo sebagai pilot project Pengembangan Model Solusi Strategis Analisis Dampak Kependudukan dengan tema Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera (LSKS).
Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo dalam sambutannya mengatan, permasalahan lingkungan dan keluarga yang berkualitas memerlukan penanganan serius, ini belum dikembangkan di beberapa daerah. Sehingga Kulon Progo menjadi pilot project pengembangan Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera (LSKS) di Kapanewon .
“Program ini diharapkan akan membawa manfaat positif bagi masyarakat Kulon Progo maupun negara kita, sehingga sangat mungkin dapat menjadi bahan pengalaman belajar yang berharga bagi daerah lain,” ujar Sutedjo.
Sutedjo menambahkan tentu akan banyak kegiatan yang berkaitan dengan penciptaan lingkungan sehat seperti pengolahan sampah, pemanfaatan lahan secara optimal, pemanfaatan hasil perkebunan maupun pariwisata.
Selanjutnya Sutedjo menerangkan bahwa pentingnya membudayakan keberhasihan, ketertiban dan kerapian untuk membantu melancarkan program ini. Sementara saat ini terdapat 2 kelurahan di Kulon Progo yang menjadi final project yaitu kelurahan Bugel dan Glagah. "Jika project ini berhasil tentu akan menarik perhatian daerah lain, harapan kegiatan ini dapat di contoh ke daerah lain," pungkasnya.
Sementara ketua BKKBN, Dr. Hasto Wardoyo, SP. OG.(K) mengatakan bahwa final project ini cocok di terapkan di Kulon Progo, karena di Kulon Progo sedang membangun ekosistem bandara, dan menjadi bagian aerotropolis.
"Mempunyai lingkungan yang sehat juga dapat mencegah stunting, karena lingkungan yang bersih berpengaruh hingga 70 persen pencegahan stunting," ujarnya
BKKBN mempunyai peran untuk membangun keluarga sejahtera dan bahagia, akan tetapi dimulai dari lingkungan yang sehat untuk menuju keluarga sejahtera.
Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera (LSKS) adalah kegiatan pembangunan karakter bagi masyarakat yang dimulai dari bawah dari remaja sampai lansia, dan menjadi panutan dalam keluarga untuk mensyukuri hidup sehat dan bersih sebagai akhlak dan budaya nasional dalam mewujudkan keberlanjutan bangsa, menghargai nilai luhur alam dan melestarikan lingkungan, sehingga terwujud untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.
LSKS fokus pada pelatihan di keluarga melalui kelompok remaja di desa dan kecamatan yang bertujuan untuk membina karakter yang merubah perilaku tidak bertanggung jawab atas sampah di lingkungan. MC Kulon Progo/luk/hry/mra.