Pencanangan Zona Integritas pada PA Wates menuju WBK dan WBBM

  • Dibaca 2449 kali
  • 21 Desember 2018 09:58:36

Setelah beberapa waktu yang lalu RSUD Wates dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mendapat penghargaan jadi Wilayah Bebas Korupsi (WBK), kemudian diikuti Polres Kulon Progo yang mendapat penghargaan Zona Integritas. Saat ini telah dilakukan Pencanangan Zona Integritas pada Pengadilan Agama Wates menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Pencanangan dilakukan di Pengadilan Agama Wates, Kamis (20/12/2018) oleh Ketua Pengadilan Agama Wates, Drs.Nasrul,MA disaksikan Bupati Kulon Progo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K), Ketua Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta, Ketua Pengadilan Negeri Wates, Polres Kulon Progo, Komandan Kodim 0731, Pimpinan Cabang BRI Wates, dan tamu undangan.

Dengan pencanangan ini, Bupati menyatakan bangga terhadap Pengadilan Agama Wates dan jajaran yang telah berkomitmen untuk menjalankan birokrasi yang bersih menuju  Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

“Kabupaten Kulon Progo punya zona integritas di bawah Pemerintah Daerah, RSUD Wates dan Dinas Dukcapil. Di jajaran kepolisian unit kerja juga mendapat penghargaan zona integritas. Saya berharap dengan komitmen-komitmen ini nanti akan bertambah lagi dari Pengadilan Agama dan yang lain” kata Bupati Kulon Progo dokter Hasto.

Ketua Pengadilan Agama Wates Drs.Nasrul,MA berharap dengan adanya Zona Integritas pelayanan kepada masyarakat dapat lebih cepat, tepat dan profesional. Kegiatan ini juga untuk menumbuhkan komitmen Pengadilan Agama Wates dalam menjaga integritas, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat secara prima yakni bisa lebih cepat, tepat dan profesional.

“Tujuan dari Zona Integritas ini adalah mensukseskan reformasi birokrasi yang ini merupakan langkah awal untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah yang baik, efektif, dan efisien” kata Drs.Nasrul,MA.

Bupati Kulon Progo pada kesempatan ini, selain membahas zona integritas juga menyinggung masih tingginya angka perceraian di Kulon Progo yang dinilai masih tinggi.

“Cerai di Kulon Progo temasuk tinggi, ini menyedihkan, karena cerai sekitar 600 lebih/ tahun. Padahal perkawinan 3.000/tahun. Maka minta masukan, saran dari pengadilan apa yang harus dilakukan karena banyak yang tahu permasalahan. Kawin usia muda juga cukup tinggi. Di Kulon Progo, selama ini dibuat modul kesehatan reproduksi agar anak tahu resiko kawin usia dini.” Kata dokter Hasto.

(at@humaskp)