Dinas Kominfo Kembali Selenggarakan Bimtek SMArt City

  • 31 Agustus 2018 17:40:09
  • 1438 views

Bimbingan Teknik (BIMTEK) Smart City kembali digelar, Bimtek tersebut merupakan BIMTEK ke II yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo di Ruang Rapat Sermo, Komplek Pemda Kulon Progo. Dilaksanakan selama dua hari, 30 – 31 Agustus 2018.

Dikatakan oleh Wikan Damar Sinudyo dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Tujuan dari diadakannya Bimtek ke-2 Smart City di Kabupaten Kulon Progo adalah untuk menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara perencanaan pengembangan Smart City di tingkat pusat dan daerah, menyediakan landasan materi dan implementasi praktis rencana pengembangan daerah berdasarkan konsep Smart City.

“Adanya pendampingan Smart City yakni Bimtek ke- 2 ini juga untuk mendorong proses pengembangan Smart City yang efektif, efisien, inklusif dan partisipatif.” ujar Wikan

Peserta Bimtek ke – 2 merupakan perwakilan dari OPD serta Kecamatan yang ada di Kabupaten Kulon Progo, dengan menghadirkan narasumber dari ITB sekaligus yakni Wikan menambahkan bahwa unsur dari Smart City ada 6 yang terdiconomy, Smart Living, Smart Society serta Smart Environment.

“Sasaran  kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen Panduan Penyusunan Masterplan Smartcity yang komprehensif dan aplikatif serta terlaksananya program pembangunan Smart City daerah sesuai dengan masterplan yang telah disusun termasuk program Quick Win dalam 1 tahun ke depan.”

Sutarman selaku Kepala Bidang Aplikasi informatika (Aptika) Dinas Kominfo Kabupaten Kulon Progo menyampaikan Rencana Aksi Smart Governace adanya aplikasi Sistem Informasi Eksekutif, AspirasiKU, E-Surat, Integrasi Data WebGIS, Smart Village dll.  Smart Branding adanya  aplikasi WisataKu, Kalender Event Budaya. Smart Ekonomi adanya aplikasi belabeliku.com, PasarKU, Satu Data UKM.

“Kalau Smart Living adanya aplikasi BumilKU, Layanan LPJU Online, di Smart Society ada aplikasi BelajarKu.com, e-Naker. Dan \Smart Environment ada aplikasi Bank Sampah Online, Monev Ijin Lingkungan.” papar Sutarman

Sutarman juga menyampaikan ada kendala yang dihadapi Kulon Progo keterbatasan tenaga IT di setiap OPD, hanya 0,70 % yang berlatar belakang pendidikan IT, keterbatasan tenaga Programmer dan Teknisi Jaringan seiring dengan kebutuhan aplikasi yang semakin meningkat, dan keengganan integrasi antar OPD dikarenakan khawatir rusaknya aplikasi, alasan kerahasiaan serta masih server sendiri. “Padahal secara teknis IT dapat dilakukan” pungkasnya.