K.P. Nasir Tamara Adiningrat,MA,MSc,PhD Akan Dirikan IPP
- Dibaca 1586 kali
- 30 Agustus 2018 14:22:33
Ketua Umum Persatuan Penulis Indonesia SATUPENA/ Indonesia Writers Guild K.P.Nasir Tamara Adiningrat,MA,MSc,PhD melakukan audiensi dengan Bupati Kulon Progo terkait rencana akan mendirikan Institut Penulis dan Penerjemah (IPP) yang berlokasi di Kulon Progo.
Saat pertemuan ini, berlangsung dialog yang sangat hangat dan akrab, karena keduanya sama-sama visioner, dan bisa saling melengkapi. K.P.Nasir Tamara Adiningrat yang juga Dirut PT.Sri Rejeki Isman (PT.Sritex) Solo dengan beberapa pendampingi diterima langsung oleh Bupati Kulon Progo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) beserta staf ahli bupati saat open house di Rumah Dinas Bupati Kulon Progo, Kamis (30/8/2018).
K.P. Nasir menyampaikan latar belakang dan manfaat pentingnya Penulis dan Penerjemah, banyak sekali hal-hal yang bagus dan bermanfaat tapi belum ada yang menulis dan menjadi bahan literasi akademis.
Selain berdiskusi terkait visi kedepan, Bupati Kulon Progo dan K.P. Nasir menyinggung hal-hal yang dibutuhkan terkait akan didirikan IPP, seperti lokasi dan kemungkinan penggunaan tanah kas desa.
K.P.Nasir sangat antusias dan tertarik saat Bupati Kulon Progo menyampaikan berbagai hal yang dilakukan oleh Bupati Kulon Progo dan menilai apa yang dilakukan Bupati Kulon Progo sangat visioner dan merupakan inti pengamalan Pancasila.
"Kungjungan ini ternyata sangat berasa bagi kita, Kulon Progo ini ternyata punya potensi yang sangat hebat untuk dikembangkan, mempunyai alam yang indah, dan mempunyai seorang Bupati yang visioner, yang bekerja keras, dan sangat terbuka untuk menerima masukan dan partisipasi dari masyarakat di Luar Kulon Progo. Kami akan membuat sebuah Institute Pendidikan, yang mengajarkan Penulisan, Penerjemahan dan Informasi Teknologi. Kami dalam kunjungan hari ini mendapat dukungan yang sangat hebat dari Pak Bupati dokter Hasto" kata K.P. Nasir Tamara.
K.P.Nasir juga terkesan dengan pengamalan gotong royong di Kulon Progo.
"Nilai yang bagus, nilai gotong royong bagaimana memperbaiki rumah dengan dana bukan dari APBD, APBN, tapi dengan dana dari masyarakat. Sehingga setiap rumah yang buruk, hancur kemudian diperbaiki, dengan dana bantuan Rp. 15 juta, dengan gotong royong menjadi rumah yang bagus lagi. Inti Pancasila itu sangat dipahami dan langsung dilaksanakan oleh Pak Hasto dalam bekerja " tambah K.P. Nasir Tamara.
(at@humaskp)