Dekatkan Layanan Keimigrasian

  • 23 Juli 2018 13:04:33
  • 1586 views

Dalam rangka mendekatkan layanan keimigrasian kepada masyarakat dan menyambut adanya bandaran NYIA di Kulon Progo, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta Kementerian Hukum dan HAM beserta Pemkab Kulon Progo mengadakan koordinasi, antara lain membahas kemungkinan adanya Unit Layanan Paspor (ULP) dan kemungkinan Unit Kerja Kantor Imigrasi (UKK) yang direncanakan ada di Kulon Progo.


Hadir dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta Syafrial,SH,MSi., Kepala Divisi Keimigrasian Sonny Sudarsono,SH,MH. dan beberapa pendamping, Wakil Bupati Kulon Progo Drs.H.Sutedjo dan beberapa pejabat terkait.


Pada pertemuan ini dibahas beberapa alternatif untuk mewujudkan UKK di Kulon Progo antara lain, antara lain regulasi yang mengatur masing-masing, berbagai alternatif calon lokasi UKK, maupun tahapan pelaksanaannya.

Beberapa alternatif lokasi tersebut antara lain menggunakan tanah kas desa dengan ketentuan harus dapat ijin Gubernur, menggunakan tanah PAG (Paku Alam Ground) dengan ketentuan mendapat ijin Paku Alaman, dan ada juga alternatif UKK menjadi satu di Mall Pelayanan Publik.


"Kami siap berkoordinasi dengan berbagai institusi, siap bekerjasama" kata Wakil Bupati Kulon Progo Drs.H.Sutedjo, di Ruang Rapat Kiskendo, Senin (23/7/2018).


Wabup juga menyampaikan, Pemkab siap berkoordinasi dengan instansi manapun sesuai dengan ketentuan regulasi yang ada, sesuai mekanisme dan prosedur yang ada, terlebih untuk pelayanan publik.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta Syafrial,SH,MSi. menyampaikan mendapat informasi dari PT AP terkait akan beroperasinya bandara NYIA di Kulon Progo. Maka warga akan masuk dan keluar keluar negeri maupun WNA yang akan berkunjung dan pergi melalui bandara, untuk itu perlu layanan keimigrasian.


Selama ini kerjasama dengan Pemkab sudah dilakukan terutama dengan OPD Kesbangpol dalam Tim Pengawasan Orang Asing.


Kepala Divisi Keimigrasian Sonny Sudarsono,SH,MH menyampaikan, berdasarkan data pada Desember 2017 jumlah melayani 13.921 WNA, dengan kondisi bandara Adi Sutjipto Yogyakarta yang biasanya dari Malaysia dan Singapura. Dengan akan dibukanya bandara NYIA yang akan ada penerbangan langsung dengan berbagai negara maka jumlah yang dilayani dipastikan akan meningkat.
(at@humaskp)