Sudah Lolos Akreditasi Standar Nasional dan Paripurna
- Dibaca 1120 kali
- 26 Februari 2018 14:44:25
Bupati menyatakan bangga di Kabupaten Kulon Progo ada wilayah yang ditetapkan zona wilayah bebas korupsi oleh Kemenpan RB. RSUD Wates selain masuk zona wilayah bebas korupsi, dan sudah lolos Akreditasi Standar Nasional dan Paripurna, tetapi Bupati meminta lipsservice RSUD sangat perlu ditingkatkan. Dan kepuasan pasien merupakan hal yang sangat penting.
"RSUD Wates bisa menjadi contoh yang punya wilayah untuk bebas korupsi, tapi melayaninya belum lolos. Maka tadi saya sampaikan di Apel dan akan dilanjutkan di Rapat dengan Para Dokter dan Direksi, untuk melakukan koordinasi dan memberikan masukan-masukan agar melayaninya itu lebih ditingkatkan, sehingga lebih banyak lagi pasien yang puas." Kata Bupati Kulon Progo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) setelah memimpin Apel Hari Bhakti RSUD Wates ke-35, di Halaman RSUD Wates, Senin (26/2/2018).
Apel yang diikuti seluruh civitas hospitalia RSUD Wates ini mengambil tema "Meraih kesuksesan berbingkai kebersamaan". Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat hari bakti ini antara lain untuk mendekatkan diri kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal antara lain dengan pemberian cinderamata. Menyelenggarakan promosi kesehatan tentang etika batuk dan kawasan tanpa rokok pada pasien rawat inap maupun jalan. Kerjasama dengan komisariat PPNI Rumah Sakit mengadakan pelatihan pertolongan pertama pada gawat darurat. Penguatan jejaring rumah sakit dengan PPK I maupun RS yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Penguatan Jejaring Pendidikan dengan Institusi Pendidikan. Gerakan Benah Rumah. Gerakan anjangsana ke Mantan Direktur RSUD Wates.
Kepada para peserta apel, Bupati berpesan agar dapat melayani pasien dengan yang baik agar semua pasien dapat merasakan kepuasan terhadap layanan itu.
"Pasien itu baik yang sembuh maupun yang tidak sembuh, harus puas. Karena Rumah sakit itu tugasnya tidak terlalu berat lho. Hanya memuaskan. Tidak menyembuhkan. Karena Alloh lah yang menyembuhkan. Tapi memuaskan itu penting sekali. Makanya tugas rumah sakit itu utamanya memuaskan, tentu dengan protap, standar yang benar. Tapi kesembuhan hanya pada Alloh tentunya." Tambah dokter Hasto panggilan akrab Bupati Kulon Progo.
dokter Hasto menilai hal ini penting untuk disiapkan, karena menyambut rumah sakit Internasional, yang standar internasional, yang dananya untuk pembangunan sudah diresmikan dan disahkan Rp.270 M,. Alat Rp.148 M, dengan total sekitar Rp. 400 M. Yang dikucurkan untuk RSUD Wates. Harus dibina SDM-nya.
"Untuk itu maka harus membina intens untuk SDM-nya. Maka SDM-SDM kita datangkan, dokter ahli yang sulit itu kita datangkan. Jika ditinjau dari SOP Sudah baik, tetapi lips servicenya masih perlu ditingkatkan. Kalau pelaksanaan protapnya sudah baik. Dinilai oleh KARS akreditasi standar nasional itu lolos dan paripurna. Ibarat masak sate, satenya sudah baik, kalau dinilai, enak, sesuai, lolos paripurna. Tapi cara mensajikannya belum bagus. RSUD Wates sebenarnya sudah bagus, tapi cara mensajikannya kepada pasien, komunikasi kepada pasien itu penting sekali, dan perlu ditingkatkan" jelas Bupati Kulon Progo.
Direktur RSUD Wates, dr.Lies Indriyati,Sp.A menyampaikan, hari bakti RSUD Wates yang ke-35 tahun 2018, dengan tema meraih kesuksesan berbingkai kebersamaan, membuka sejarah baru RSUD Wates untuk menyonogsong RSUD dimasa yang akan datang.
"Tadi disampaikan oleh Bapak Bupati, semangatnya harus seperti apa, apa yang yang harus dilakukan. Di tahun ini tonggak sejarah yang luar biasa RSUD Wates, untuk melompat dari yang biasa-biasa saja menuju ke era masa depan. Kalau tidak dimulai dari sekarang, akan kesulitan kedepannya. Yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Daerah Propinsi maupun Kabupaten pembangunan gedung fisik RSUD Wates sudah disiapkan. Kemudian alat kesehatan juga sudah disiapkan oleh APBN Pusat." Kata dr.Lies.
dr.Lies menyampaikan akan menyiapkan SDM tidak hanya dari jumlah, tetai juga etos kerja, budaya kerja, secara bersama-sama akan diperbaiki.
"Kita RSUD Wates ini diharapkan untuk menyiapkan diri, untuk pengembangan layanan, untuk mempersiapkan diri SDM-nya. SDM tidak sekedar jumlahnya saja, tapi juga etos kerjanya, budaya kerjanya, harus diperbaiki bersama-sama. Tanpa kebersamaan, tanpa bareng-bareng untuk mencapai semua visi, maka tidak akan tercapai. Yang akan ditingkatkan kedepan adalah kebersamaan kita, komitmen kita bersama-sama, untuk meraih kesuksesan dimasa yang akan datang. Mungkin sekarang ada rasa tidak nyaman bagi teman-teman, tetapi hel itu harus dilakukan, dijalani, untuk meraih kesuksesan. " tandas dr.Lies Indriyati,Sp.A.
(at@humaskp)