HUT Pol PP Ke 67 dan HUT Linmas Ke 55
- Dibaca 2941 kali
- 21 Maret 2017 12:54:42

Upacara Peringatan HUT Ke 67 Satpol PP dan HUT Ke 55 Sat Linmas (Satuan Perlindungan Masyarakat) Tahun 2017 Kabupaten Kulon Progo, Halaman Pemkab KulonProgo, Selasa, (21/3/2017). Selain dilakukan Pembacaan Teks Panca Wira Satya Polisi Pamong Praja dan Sumpah Janji Perlindungan Masyarakat. Seusai upacara dimeriahkan sosialisasi Perda Tibum dengan penampilan kesenian Thek Thek, alat musik ronda.
Penjabat Bupati Kulon Progo Ir.Budi Antono,MSi juga menyerahkan Piala Kejuaraan Gladen Jemparingan Tradional dalam rangka HUT Sat Pol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) Tahun 2017. Untuk Katagori Anak: Titis I, Kinong (Langen Progo) Kulon Progo. Titis II, Ainun (Dewandaru) Sleman, dan Titis III, Faroug (Langen Progo) Kulon Progo.
Untuk Katagori Dewasa, Titis I : Agung Sumedi (Langen Astro) Yogyakarta, Titis II : Bayu (Langen Progo) Kulon Progo dan Titis III : Sabar Narimo (Langen Progo) Kulon Progo.
Budi Antono memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kulon Progo atas semangat dan kerja kerasnya selama ini.
"Inilah semangat korps yang harus terus menerus ditumbuh kembangkan bersama, dengan tujuan sebagai garda terdepan di daerah dalam menegakkan peraturan daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman serta perlindungan masyarakat" kata Budi Antono.
Selain menyampaikan ucapat Selamat Ulang Tahun Satuan Polisi Pamong Praja Ke-67 dan selamat ulang tahun yang Ke-55 Satuan Perlindungan Masyarakat, Budi Antono juga menyampaikan rasa bangga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada anggota Satuan Perlindungan Masyarakat dan Satuan Polisi Pamong Praja atas pengabdiannya dalam mengemban tugas-tugas dan memberikan perlindungan serta pelayanan yang tulus demi mewujudkan rasa tertib, tenteram dan aman masyarakat.
Peringatan dengan mengambil tema "Peningkatan Peran Satuan Polisi Pamong Praja dan Satuan Perlindungan Masyarakat Dalam Menjaga Kemajemukan Masyarakat di Daerah"
Kemajemukan bukanlah hal asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sampai saat ini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pasukan Satuan Polisi Pamong Praja merupakan potensi besar yang harus dimanfaatkan. Hal tersebut bertambah kuat dengan pemanfaatan anggota Satuan Perlindungan Masyarakat di bawah pembinaan teknis Satuan Polisi Pamong Praja dengan berbagai pelibatan kegiatan seperti deteksi dini, pengamanan, pertahanan, bencana dan lain sebagainya.
Budi Antono juga menekankan sisi-sisi humanisme Satpol PP dan juga agar Satpo PP lebih peduli atau respect, merespon setiap perkembangan yang ada,misalnya ada pelanggaran perda ya memang harus segera ditidak lanjuti supaya tidak terlalu berlarut-larut.
Bupati juga meminta Satpol PP bersama Satlinmas Kulon Progo agar lebih meningkatkan profesionalisme mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang tertuang dalam peraturan daerah.
"Sehingga apa yang sudah tertuang dalam Peraturan Daerah bisa terkawal oleh
Satpol PP bersama Sat Linmas" kata Budi Antono.
Terkait Pilkada Serentak yang dilaksanakan tanggal 15 Februari 2017, Budi Antono juga memberikan apresiasi karena sudah ada kolaborasi, sinkronisasi,
siapa melakukan apa termasuk Sat Pol PP dan Satlinmas Ikut mengamankan alat peraga kampanye bahkan ikut berpatroli menjaga kondisi di saat hari Pilkada Serentak.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Drs.Duana Heru Supriyanta,MM menyampaikan, Satuan Polisi Pramong Praja memasuki usia ke-67 dan Satlinmas yang ke-55, tahun ini diselenggarakan upacara dan sebagai perwujudan untuk memotivasi untuk berbuat lebih baik lagi.
"Setelah tahun kemarin kita lakukan giat pengamanan Pilkada dan juga melakukan peraturan daerah, jadi yustisi dan konjustisi kemudian juga kita fokuskan kegiatan kemarin untuk giat yang sifatnya penegakan perda Tibum asusila, kemudian juga reklame, Vandalisme, PGOT, termasuk di dalamnya penegakan KTR, kedepan juga dengan adanya bandara otomatis orang berusaha juga semakin banyak, pelanggaran perda juga semakin banyak dan ini menjadi upaya kami kedepan bisa bekerja lebih optimal lagi dengan jargon edukatif, persuasif, humanis, tegas dan berwiwaba.
Humanis, tidak arogan, menghilangkan citra arogan Satpol PP, melakukan pendekatan secara kemanusiaan terhadap PKL pun tidak digusur, tapi meminta untuk mundur kalau masih bisa mundur atau pindah ke Alun-alun yang disediakan khusus untuk PKL untuk ruang-ruang yang lain, misalnya di tanah kas desa manapun itu, Duana mempersilahkan masyarakat mau berusaha untuk mencari rejeki asal tidak mengganggu lalu lintas.
Dan juga edukatif artinya Sat Pol PP memberikan pemahaman yang benar pada masyarakat tentang isi dari peraturan daerah, mengapa peruaturan daerah itu diciptakan, supaya masyarakat juga paham bahwa misalnya melanggar jalur hijau atau melanggar trotoar itu membahayakan bagi warga masyarakat.
sisi-sisi edukatif Sat PolPP kedepankan dimasa yang akan datang dan itu saja tidak menghilangkan sikap tegas kami, bahwa kalau memang sudah diataur tidak boleh ya tidak boleh, tetapi memang harus ada pemahaman dan juga solusi agar permasalahan pelanggaran perda bisa diselesaikan, tetapi masyarakat yang berusaha juga tidak kehilangan mata pencaharian.
Terkait lomba Jemparingan, sebagai masukan dari warga masyarakat yang cinta
Satpol PP, mereka mengadakan lomba gladen jemparingan, dan kita tangkap itu
sebagai bentuk dukungan dari masyarakat dan dinas pariwisata yang mendukung
HUT SATPOL PP.
Satpol PP juga ikut gladen dan tadi kita tampilkan musik patrol thek-thek,dan itu juga sebagai wujud untuk mensosialisasikan Perda No. 4 tahun 2013 tentang Ketertiban umum. Dengan cara memberikan sosialisaikan lewat kesenian dan juga menjadi hal yang sangat bagus, dengan kesenian masyarakat akan lebih mudah menerima isi dari Sapta Tertib.
Bapak Penjabat meminta Sat PolPP lebih menekankan sisi-sisi humanisme Satpol PP dan juga agar Sat PolPP lebih peduli atau respect, merespon setiap perkembangan yang ada, misalnya ada pelanggaran perda memang harus segera ditidak lanjuti supaya tidak terlalu berlarut-larut.
"Kami memang harus bisa bergerak lebih cepat lagi, tapi memang kelemahan atau kekurangn kami ada dipegawainya yang kecukupannya memang kurang dari 50% dan juga kendaraan operasional masih menjadi kendala kami, dan kami akan berupaya mengatasi kendala" kata Duana. (at@humaskp)