Stok Pangan Cukup, Kulon Progo Siap Sambut Pemudik

  • Dibaca 1757 kali
  • 29 Juni 2016 11:40:45

Beberapa komoditi Kebutuhan pokok masyarakat dari hasil pantauan Tim Pemantau Provinsi dan Kabupaten di Pasar Tradisonal Pasar Wates Kabupaten Kulon Progo memasuki akhir bulan puasa ini (29/6) kondisinya stabil, tidak terlalu berbeda dengan harga bulan lalu. Komoditi pangan di pasar tradisional tersebut yang mengalami kenaikan cukup tinggi justru dari kacang tanah, yang bulan lalu 30/5) hanya Rp 22 ribu, saat pantauan harganya mencapai Rp 27 ribu atau naik Rp. 5 ribu. Sementara untuk daging ayam potong dan kampung harganya tetap (Rp 30 ribu dan Rp 65 ribu).Untuk Cabe rawet merah juga tidak mengalami perubahan, harga masih Rp 20 ribu. Cabe keriting mengalami kenaikan sedikit yang bulan lalu Rp.12 ribu hari ini mencapai Rp.20 ribu. Untuk komoditi telur ayam ada penurunan harga dari Rp 21,5 ribu menjadi Rp 19 ribu, gula pasir Rp. 16.500, dan minyak goreng curah Barco dan sawit tetap Rp 24 ribu dan 12 ribu.
Menurut Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Gatot Saptadi mengatakan bahwa dari hasil pemantauan yang melihat langsung dilapangan ketersediaan pangan di Kulon Progo cukup, artinya Kulon Progo siap untuk menerima pemudik saat lebaran. Hal tersebut sebagaimana dinyatakan Bulog DIY bahwa stok beras dari DIY akan cukup untuk 6 bulan ke depan.
Bupati Kulon Progo, dr. Hasto Wardoyo yang turut dalam pemantauan mengatakan bahwa dirinya bersyukur di Kulon Progo harga kebutuhan pokok masih mengikuti harga umum, tidak ada yang meloncat terlalu tinggi. Selain itu dari pantauan juga tidak ditemukan krisis ketersediaan pangan.
"Diperkirakan ada peningkatan permintaan daging, baik ayam maupun sapi. Karena biasanya jika ada acara istimewa masyarakat memasak tidak seperti biasanya. Kalau beras bisa diprediksi, karena sudah menjadi kebutuhan sehari-hari," katanya.
Ditambahkannya, Pemkab Kulon Progo siap untuk melakukan operasi pasar jika diperlukan, meskipun sebelumnya di Kulon Progo sudah dilaksanakan beberapa operasi pasar dengan komoditi selain daging.
Pemantauan hari itu diikuti oleh Bupati Kulon Progo, Bank Indonesia, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY,  Bagian Perekonomian Setda Kulon Progo dan pejabat instansi terkait.***