Bangun Kemandirian Ekonomi, Dokter Hasto Dijadikan Duta

  • 09 Juni 2016 15:40:19
  • 1710 views

Ingin wujudkan kemandirian DIY dalam bidang ekonomi, IIBF ingin semangat atau ideologi bela beli yang sudah jalan di Kulon Progo juga diaplikasikan di beberapa daerah lain di DIY, sesuai dengan potensi daerah masing-masing.

"Sehingga bisa terjadi sinergi antar daerah. Daerah yang surplus bisa kerjasama dengan daerah yang kurang, yang diwarnai semangat kemitraan dan gerakan moral" kata Rossi Iskandar Ketua IIBF (Indonesia Islamic Business Forum) DIY, dihadapan Bupati Kulon Progo dr.H. Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) saat open house di Rumah Dinas Bupati, Kamis (9/5/2016).

Dalam kesempatan tersebut Rossi Iskandar didampingi Irianto dan Ahmad Dien P. Selaku Pembina IIBF DIY dan beberapa pengurus IIBF DIY.

IIBF DIY akan berusaha manjadi link antar beberapa daerah terkait fokus materi yang bisa dikerjasamakan antar daerah untuk saling mengisi dalam rangka membangun kemandirian ini. Dan Dokter Hasto akan diminta testimoni dan jadi dutanya.

Dokter Hasto menyampaikan visi beliau sama dengan IIBF. Beliau juga bersemangat menyampaikan semangat Bela Beli, karena ada pertimbangan ideologinya.

Bahkan terkait semangat Bela Beli untuk membangun kemandirian ekonomi ini, Dokter Hasto sering diminta menjadi narasumber oleh BPK RI, saat pembekalan mahasiswa S1 & S2 yang akan dikirim ke luar negeri, bahkan  sudah beberapa kali diminta jadi Narasumber di Lemhanas.

Beliau juga siap menularkan virus bela beli kemana-mana agar kemandirian ekonomi di Indonesia segera terwujud.

Terkait untuk membangun kemandirian DIY, Dokter Hasto menyatakan siap. Bahkan beberapa produk Kulon Progo saat ini juga sudah kerjasama dengan toko jejaring Alfamart membuat Tomira (toko milik rakyat) yang mempertemukan pengusaha besar dengan UMKM Kulon Progo.

"Dan sebentar lagi bekerjasama dengan Indomart" kata Dokter Hasto.

Bahkan suatu saat jika ada mall di Kulon Progo Dokter Hasto berharap mall tersebut bisa mempertemukan anatara pengusaha besar dengan UMKM dan bisa bersinergi dengan pelaku ekonomi kecil (UMKM) masyarakat Kulon Progo dan dinamakan Mallmira (mall milik rakyat).

Bahkan Kulon Progo juga siap kerjasama contohnya bila Kota Yogyakarta membutuhkan beras, atau air-ku, batik dari Kabupaten Kulon Progo siap mensuplai. Termasuk produk lain. Sehingga saling menguntungkan.

(akhmad)