Bedah Rumah: Cuci Batu Split Hingga Harga Pasir Tinggi
- Dibaca 2583 kali
- 11 Januari 2016 11:29:26
Mata Sakiyem berkaca-kaca saat menerima bantuan bedah rumah. Usaha seluruh keluarganya yang sudah dilakukan puluhan tahun untuk membangun rumah akhirnya saat ini dapat terlaksana. Meskipun sudah bekerja keras dan dengan segala kemampuan, mimpi Sakiyem memiliki membangun rumah yang layak huni baru terlaksana setelah ada program bedah rumah pemerintah, swadaya masyarakat dan bantuan dari berbagai pihak.
Sejak bercita-cita membangun rumah, Sakiyem berusaha mengumpulkan batu dari sungai di dekat rumah dan membuat batu split sebagai persiapan bangun rumah. Bahkan karena sudah lama batu split tersebut dipersiapkan, split tersebut sudah tertimbun dan bercampur tanah. Sehingga saat akan menggunakannya, split harus dicuci terlebih dahulu agar bisa dimanfaatkan.
Sakiyem (74 th) berniat membangun rumah sejak dirinya masih muda, dengan cara menggendong batu dari sungai ke rumahnya, dan membuat batu split. Tetapi karena terbatas dana akhirnya untuk membangun rumah tidak pernah terwujud.
Berkat gotong royong yang dilakukan oleh semua pihak, akhirnya mimpi Sakiyem baru terlaksana melalui program bedah rumah. Beberapa pihak yang memberikan bantuan antara lain Bazda Kulon Progo memberikan bantuan Rp. 10 juta, ditambah dengan tabungan sendiri, bantuan dari kerabat, dan masyarakat sekitar, akhirnya terkumpul bantuan sebesar Rp. 45 juta.
"Saya bahagia, kebersamaan dan gotong royong disini sangat bagus, bahkan swadaya yang terkumpul mencapai Rp. 35 juta" kata Wakil Bupati Kulon Progo Drs.H.Sutedjo seusai bergotong royong, Minggu (10/1/2015). Bahkan masih ditambah bantuan dari Bazcam Pengasih, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Kepala DPPKA, Kepala Dinsosnakertrans, dan KaSat Pol PP.
Drs.H.Sutedjo juga bahagia karena warga dapat saling mengasihi dan menyayangi. Beliapun menyampaikan terimakasih atas kepedulian dan bantuan semua pihak baik bantuan doa, bantuan material, waktu maupun tenaga.
Arif Mutaqin Ketua Panitia Bedah Rumah menyampaikan, rumah Sakiyem memang layak dibedah, selain tidak layak huni, bangunan juga sudah rapuh. Disamping itu Sakiyem yang seorang janda yang sudah tua, yang tinggal bersama anaknya yang juga janda, dan seorang cucunya dengan penghasilan yang pas-pasan sangat layak mendapatkan bantuan bedah rumah.
Sementara, harga pasir yang terus naik akhir-akhir ini, menjadi tantangan tersendiri bagi panitia bedah rumah. Hal ini juga dirasakan panitia bedah rumah milik Sakiyem warga Pendem RT 08/04 Sidomulyo Pengasih Kulon Progo ini. Namun berkat berkat kepedulian dan gotong royong, akhirnya bedah rumah terlaksana.
Beberapa warga yang juga ikut kerja bakti menyampaikan, bahwa harga pasir yang beberapa waktu yang lalu sekitar Rp. 700 ribu/ truk sampai lokasi, saat ini harga pasir mencapai Rp. 1 juta sampai ribu 1,4 juta/ truk. Harga Rp 1 juta karena untuk bedah rumah, sedangkan dipasaran harga umum bisa mencapai Rp. 1,4 juta/ truk.
Setelah dari rumah Sakiyem, Tim Bedah rumah melanjutkan bergotong royong di rumah milik Bejo, Bulu Giripurwo Girimulyo. Bejo mendapat bantuan sebesar Rp. 10 juta melalui program Desa Sejahtera Mandiri (DSM) dari Kementerian Sosial Kemensos.
Drs.Nur Hadiyanto,M.Acc, Ka Bid Sosial Dinas Sosnakertrans menyampaikan, melalui program DSM ini, bantuan langsung diberikan lewat rekening masing-masing, di Desa Giripurwo ada 30 unit, terbagi dalam 3 kelompok. Rujito,SH dari Dinsosnakertrans juga menambahkan, untuk se-Kulon Progo ada 240 rumah, melalui DSM ini.
(akhmad)