Kulon Progo Cetak 50 Hektar Sawah Baru

  • Dibaca 2018 kali
  • 30 Desember 2015 14:31:33

Dalam kurun waktu sekitar 15 hari, mulai 1/12, TNI bersama masyarakat bisa membuka 50 hektar (ha) lahan. Menurut Bupati Kulon Progo, dr. Hasto Wardoyo, persawahan di Nanggulan bisa untuk contoh sekabupaten Kulon Progo. Dengan bertambahnya 34 ha sawah di Nanggulan, diharapkan bisa menambah kesejahteraan, apalagi kecamatan Nanggulan ini jumlah masyarakat miskinnya paling sedikit. Demikian disampaikannya saat pencetakan sawah baru di Dusun Donomerto, Donomulyo, Nanggulan, Rabu (30/12).
Ditambahkannya, dengan dicetaknya sawah baru ini masih harus menambah irigasi 300 meter untuk mengairi lahan 50 ha tersebut. Irigasi nantinya akan dibuat talang di Pedukuhan Lengkong. Air yang ditalang berasal dari Selokan Kalibawang. Terkait pembukaan lahan persawahan baru ini, Bupati menyadari bahwa sebelum melaksanakan pembukaan sawah baru ini, masyarakat tentu sudah direpotkan dengan mempertimbangkan berbagai hal, seperti adanya pepohonan kayu keras dan status sertifikat tanah yang tanah pekarangan.
“Untuk itu, warga masyarakat tidak perlu khawatir, karena warga akan kita dampingi dalam urusan administrasinya supaya nantinya bisa ditindaklanjuti dengan baik,” tutur Bupati.
Bupati menjelaskan dengan potensi sawahnya yang masih besar, masih perlu dipelajari berapa banyak lahan yang masih memerlukan tambahan irigasi. Jika saluran talang tambahan yang 300 meter itu masih kurang perlu dipikirkan bagaimana potensi sawah baru di Donomulyo ini tercover air seluruhnya. Dengan demikian perlu pemetaan lahan untuk sawah baru yang bukan tadah hujan.
“Jika kelompok tani sudah maju, akan dibimbing supaya nilai jual padi lebih baik, artinya jangan dijual dalam bentuk gabah, tetapi padi, lebih bagus lagi kalau berasnya kualitasnya yang bagus kalau perlu dibimbing KP4K untuk membuat beras premium,” tambah Bupati.
Sementara,  Dandim 0731/Klp Letkol Czi Cornelis Rompas memaparkan bahwa kegiatan ini masih terkait dengan tindaklanjut MoU dalam mendukung upaya ketahanan pangan. Dalam kegiatan ini Kodim berkoordinasi dengan dinas terkait, kelompok tani, masyarakat dan juga internal Kodim. Sedangkan waktu pengerjaannya mulai 1 – 15 Desember. Menurutnya, pengabdian untuk masyarakat seperti ini bagi TNI tidak masalah, karena selain untuk mendukung pembangunan, TNI memiliki Program Karya Bakti yang bisa diwujudkan dalam berbagai kegiatan yang membantu masyarakat.
Pembukaan sawah baru ini berada di 3 lokasi, yaitu Dusun Gedangan, Sentolo seluas 9 ha, Paingan Sendangsari, Pengasih seluas 7 ha, dan Donomulyo, seluas 34 ha, sehingga total 50 ha. Sosialisasi sudah dilakukan mulai 22 November lalu disamping persiapan alat dan koordinasi.
“Mulai kerja tanggal 1 Desember khususnya untuk land clearing dan land leveling. Disamping masyarakat dan TNI dibantu mesin buldozer dan excavator. Hingga saat ini sudah mencapai 100 persen,” papar Rompas.
Selama melaksanakan kegiatan ini, Rompas menghadapi beberapa hambatan, antara lain saluran irigasi kurang maksimal, sehingga ini menjadi evaluasi supaya diantisipasi. Dan juga ada beberapa petak lahan yang berbatu-batu keras. Hambatan ini diatasi dengan koordinasi bersama tim asistensi. Pada umumnya kegiatan ini dapat terlaksana dan segala kendala bisa diatasi secara baik.
Kepala Dinas pertanian DIY,  Ir. Sasongko, M.Si. menjelaskan bahwa saat ini sawah di DIY sudah banyak beralih fungsi menjadi perumahan, namun di Kulon Progo perlu disyukuri karena bisa berubah dari tegalan menjadi sawah. Dengan perubahan ini diharapkan bisa memberi hasil yang lebih baik.
Dengan telah dicetaknya sawah baru ini, Sasongko berharap agar para petani terus berusaha mengupayakan perbaikan kondisi tanah, dengan dipupuk organik. Karena karakter kesuburan sawah bekas tegalan berbeda dengan sawah dari hutan. Dimana sawah yang dibuka dari hutan memiliki kesuburan yang baik. Selain itu dirinya juga berharap jangan sampai sawah yang sudah dibuka ini menjadi tegalan lagi. Untuk membantu masyarakat, instansinya secara administratif akan membantu sertifikasi lahan sawah.
Dengan dicetaknya sawah baru, perlu diikuti dengan upaya budidaya yang baik, apalagi Nanggulan ini termasuk kecamatan PHT sehingga diharapkan tidak banyak menggunakan insektisida kimia, tetapi dari bahan organik.
Camat Nanggulan, Jazil Ambar Was`an menjelaskan bahwa di Desa Donomulyo ini ada beberapa lahan yang berpotensi menjadi sawah baru yang luasnya sekitar 60 ha. Terkait pencetakan sawah baru di Donomulyo ini menurutnya semula oleh sebagian masyarakat dirasa pesimis, karena dengan waktu yang relatif pendek, kegiatan harus selesai. Tetapi setelah dikerjakan bersama-sama dengan TNI dan masyarakat, dalam perkembangannya masyarakat menjadi senang, bahkan ikut mendaftarkan diri agar lahannya dijadikan sawah. Dari 34 ha sawah baru ini, yang bisa tergarap baru 2 ha, selanjutnya akan bertahap 34 ha akan bisa ditanami, sehingga bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi.***