Pemkab Kulon Progo Peringati Keistimewaan DIY

  • Dibaca 1893 kali
  • 31 Agustus 2015 11:57:06

Seluruh PNS Pemkab Kulon Progo terlihat berpakaian tradisional jawa dalam berkatifitas selama satu hari, selain itu Pemkab Kulon Progo juga menggelar upacara di halaman Pemda Senin (31/8) hal ini untuk memperingati Hari Keistimewaan DIY yang jatuh tanggal 31 Agustus. Bertindak sebagai inspektur upacara Sekda Kulon Progo, Ir. RM Astungkoro, M.Hum. Hari Keistimewaan DIY bertepatan dengan disahkannya Undang undang nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY.
Astungkoro dalam sambutannya mengajak seluruh PNS Kulon Progo memaknai Hari Keistimewaan DIY ini dengan merasa memiliki dan mencintai DIY yang istimewa ini salah satunya ditunjukan dengan berpakaian adat tradisional jawa.
"Saya ucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu semua karena dengan berpakaian tradisional telah menunjukan kecintaan dan rasa memiliki Yogyakarta Istimewa ini,"tutur Astungkoro.
Lebih lanjut Astungkoro mengatakan bahwa keistimewaan Yogyakarta tidak lepas dari perjalanan sejarah yang sejak berdiri Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat tahun 1755. Kasultanan dan Pakualaman merupakan pemerintahan kerajaan yang diakui Kedaulatannya oleh Pemerintah Kolonial Belanda saat itu. Begitu juga saat penjajahan Jepang mengakui kedaulatan Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman.
Sampai saat setelah kemerdekaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peristiwa sejarah tersebut menunjukan bukti yang menjadikan Yogyakarta Istimewa. Yogyakarta dalam perjalanan sejarah telah mengalami perubahan pemerintahan dari feodal dan tradisional menjadi pemerintahan yang modern. Undang undang nomor 13 tahun 1012 Tentang Keistimewaan DIY yang disahkan tanggal 31 Agustus 2012 maka setiap tanggal 31 Agustus diperingati sebagai Hari Keistimewaan DIY. Dengan undang undang keistemewaan ini diharapkan Yogyakarta dapat mewujudkan pemerintahan yang dapat menjamin kebinnekatunggalikaan dan melembagakan weweng Kasultanan dan Pakualaman dalam melestarikan budaya Yogyakarta sebagai warisan budaya bangsa.