Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional Tingkat DIY di Alun-alun Wates

  • Dibaca 3050 kali
  • 26 Juni 2015 13:43:51

Upacara Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015 dilaksanakan di Alun-alun Wates, Jumat (26/6) dengan Inspektur Bupati Kulon Progo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K).


Dalam kesempatan tersebut juga dibacakan Ikrar Anti Narkotika yang ditirukan seluruh peserta upacara.

Selain dihadiri sejumlah pejabat, Upacara diikuti Kesatuan dari TNI dan Polri seperti dari Kodim 0731 Kulon progo, Polres Kulon Progo, Sat Brimob, Sat Radar Congot.

Kesatuan Upacara dari Sipil terdiri dari Pol PP, Dinas Perhubungan, PNS/BUMN/BUMD, Mahasiswa, Osis SLTA, Osis SLTP, Pramuka SLTA, Pramuka SLTP, Organisasi sosial/ Pemuda (KNPI, Karang Taruna,Tagana, Pekerja Sosial Masyarakat, IPM, IPPNU, Pemuda Pancasila, Gerakan Pemuda Kabah.

 

Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menyerahkan piala dan piagam kepada satuan tugas/ organisasi tingkat SLTA yang diberdayakan dalam rangka mewujudkan Sekolah Bebas Dari Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (PSBN) Terbaik Tingkat DIY , masing-masing kabupaten/ kota diambil 1 terbaik.

SMA Muhammadiyah I Yogyakarta Sekolah/ satgas terbaik dari Kota Yogyakarta; SMA Muhammadiyah I Bantul terbaik dari Kabupaten Bantul; SMK Kuncup Samigaluh terbaik dari Kabupaten Kulon Progo; SMK Muhammadiyah Karangmojo terbaik dari Kabupaten Gunungkidul; SMK Muhammadiyah 1Tempel terbaik dari Kabupaten Sleman


Sedangkan hasil kejuaraan Lomba Sekolah Bebas Narkoba Tingkat Kabupaten Kulon Progo tahun 2015 ini

1.SMK Kuncup Samigaluh sebagai Juara I
2.SMK Muhammadiyah III Wates sebagai Juara II
3.SMK Tamansiswa Nanggulan sebagai Juara III
4.SMK Maarif I Nanggulan sebagai Juara Harapan I
5.SMK Muhammadiyah II Wates, sebagai Juara harapan II.


dr.Hasto membacakan sambutan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar, yang menyatakan: Peringatan HANI ini merupakan bentuk keprihatinan bangsa-bangsa di dunia terhadap permasalahan narkotika yang belum dapat diselesaikan dan hanya dapat ditahan, sehingga sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Mengambil tema "Lets Develop Our Lives, Our Communities, Our Identities Without Drugs". Mari Tingkatkan Kualitas Hidup Kita, Masyarakat Kita, Jati Diri Kita, Sehat Tanpa Narkoba.

 

PBB pada tahun 2014 melaporkan di seluruh dunia terdapat 162 sd 324 juta orang usia produktif yang berusia 15 sd 64 tahun yang mengkonsumsi narkotika, dan kurang lebih 183 ribu orang meninggal dunia setiap tahun akibat penyalahgunaan narkotika.

 

Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) DIY Soetarmono D.S.,S.E.,M.Si. hasil riset 2014 4,2 juta jiwa sedangkan kemampuan rehabilitasi hanya 18 ribu. pak Presiden perintahkan 100 ribu untuk tahun ini.

Jika dibreakdown di DIY, hasil riset 2008 mencapai 68.890 rangking kedua setelah DKI. Begitu riset 2014 kita sudah turun, menjadi 62.028 jadi ranking kelima, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Tahun ini kita ditugaskan merehab 1.369 para pecandu atau penyalahguna. Sudah dipersiapkan ada 11 yayasan untuk rehab. 5 rumah sakit, dan 3 puskesmas. Proses rehabilitasi gratis.

 

Kepala Bagian Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Arif Prastowo,S.Sos,MSi. menyampaikan di Kulon Progo ada 2 Pondok Pesantren Nurul Haromain Sentolo dan Pondok Pesantren Al Islam Kalibawang, dengan melakukan rehabilitasi Sosial melalui rehab mental spiritual dan ada kunjungan dokter ke Ponpes tersebut.


"Di Ponpes Nurul Haromain ada sekitar 20-an, dan Ponpes Al Islami kurang dari 10 orang" kata Arif Prastowo saat ditanya jumlah pasien narkoba.


Dijelaskan, pasiten tersebut tidak hanya dari Kulon Progo, tapi juga ada yang dari luar Kulon Progo dan luar jawa.


Sedangkan untuk di Kulon Progo saat ini sedang dipersiapkan RSUD Wates kedepan sebagai tempat rehabilitasi medis sekaligus sebagai IWPL (Institusi Penerima Wajib Lapor) .


Arif meminta kepada orang tua yang anaknya menjadi pecandu untuk membawa anaknya ke Badan Narkotika Kabupaten (BNK ) Kulon Progo kemudian BNK yang akan mengarahkan untuk rehabilitasi, dan rehabilitasi gratis.


Arif juga menyampaikan kasus di wilayah Kulon Progo untuk Narkotika, tahun 2010 ada 13 orang, tahun 2016 ada 6 orang, tahun 2012 ada 2 orang, tahun 2013 ada 5 orang, Januari s/d nopember tahun 2014 ada 8 orang.


Tapi Arif menilai data yang terlihat seperti fenomena gunung es, yang terlihat dipermukaan, bukan jumlah pengguna sesungguhnya (akhmad).