KR Selenggarakan Workshop di Kulon Progo

  • Dibaca 2451 kali
  • 19 Mei 2015 10:24:48

Workshop bertema “Aparat Desa Jujur, Rakyat Makmur” diselenggarakan oleh PT BP Kedaulatan Rakyat bekerjasama dengan Pemkab Kulon Progo dan PD BPR Bank Pasar Kulon Progo. Workshop ini diselenggarakan terkait dengan akan diterimanya dana desa yang jumlahnya berlipat dibandingkan dana sebelumnya. Peserta workshop adalah kades, sekdes, dan ketua BPD sejumlah 271 orang. Workhsop diselenggarakan di Gedung Kaca, Wates, Selasa (19/05).

Menurut Bupati Kulon Progo, dr. Hasto Wardoyo, sebenarnya pelatihan pengelolaan keuangan desa sudah banyak diberikan, namun tetap dipandang penting karena desa akan mengelola keuangan yang besar dan perlu hati-hati. Setelah workshop ini, Pemkab juga akan mengumpulkan aparat desa dengan pihak polres, kejaksaan, dan Forkopimda untuk berdiskusi dan sharing tentang pengawasan yang sedang dikerjakan di tingkat desa.

dr. Hasto menjelaskan bahwa pengawasan keuangan desa dilakukan dengan menggunakan SIDEKA (Sistem informasi desa dan kawasan), sedang Inspektorat Daerah menjadi pengendali dari sistem informasi ini. Informasi bisa diketahui secara online dari desa ke inspektorat supaya mudah pemeriksaannya.

“Saya titip materi selain masalah keuangan desa, yaitu karena tahun ini adalah tahun globalisasi dan perdagangan bebas, maka marilah kita melakukan revolusi mental untuk mensikapinya. Ada 3 hal penting dalam mensikapinya bagi perangkat desa dan aparatur sipil negara, yaitu aparat harus menjadi pamomong, aparat lebih inovatif (memiliki terobosan), dan aparatur desa mau melindungi terhadap dampak perdagangan bebas dan globalisasi,” tambah dr. Hasto.

Sementara itu, dr. Gun Nugroho Samawi, Pemimpin Umum KR menjelaskan bahwa KR ingin berperan aktif dalam segala aspek di Yogyakarta, termasuk di Kulon Progo. Untuk itu KR mempunyai tim Migunani Tumraping Liyan, berbuat baik untuk yang lain. Terkait akan diterimanya dana desa yang sangat besar, Tim Migunani bersama-sama dengan aparatur desa, mencari cara bagaimana supaya dana itu bisa terserap habis dengan tidak menimbulkan masalah.

“Kita punya itikat baik, punya keinginan supaya masyarakat Jogja yang sejahtera punya jati diri dan berakhlak mulia dan mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa, dan menjadi panutan bagi daerah-daerah lain. Jangan takut menggunakan dana yang besar, asal tidak neko-neko. Nurani harus bersih dan punya cita-cita “Desaku Kudu Maju”. Dengan demikian adanya dana yang besar akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan masyarakat berkarakter mulia,” katanya.

Kepada segenap wartawan KR, dr. Gun meminta supaya memonitor dana desa dan memacunya sehingga desa bisa maju.

Menurut, Sihono, Ketua Tim Migunani, workshop ini merupakan workshop yang kedua setelah dilaksanakan di Bantul. Diharapkan dengan workshop ini bisa aktif memotivasi masyarakat desa untuk berperan aktif dalam pembangunan desa. Dirinya yakin bahwa kualitas SDM menjadi kunci keberhasilan pembangunan di desa.

“Untuk itu workshop ini diselenggarakan karena ingin meningkatkan kualitas SDM aparat desa di Kulon progo. Kami harapkan SDM aparat desa bisa meningkat kualitasnya terus dengan kualitas yang meningkat bisa mensejahterakan masyarakat desa. Karena kualitas SDM menjadi kunci menggapai kesejahteraan. Tanpa kualitas SDM maka susah untuk merealisasikan kesejahteraan masyarakat desa,” tegas Sihono.

Workhsop ini menghadirkan narasumber Arie Sujito MA (dosen UGM - inisiator UU Desa) dengan materi implementasi UU Desa, Drs M Ari Sumartana MSi (Balai PMD, membahas Penyusunan RKPJMDes dan RKPDes), Ir Dwi Herawati MSi (Balai PMD, tentang penyusunan dan pertanggungjawaban APBDes), serta Drs Sumarjono MSi (Dosen STMP "APMD", tentang pendataan aset desa. Selain itu juga menghadirkan Dirut Bank Pasar Kulonprogo yang menjelaskan tentang teknis penyaluran dan pencairan dana dan testimoni penyusunan APBDes oleh Pj Kades Banyuroto Kecamatan Nanggulan.***