Pemerintah Lanjutkan Raskin di Tahun 2015

  • Dibaca 2229 kali
  • 02 Februari 2015 13:33:16

Setelah sempat terjadi simpang siur terkait program Raskin (Beras Miskin) antara dilanjutkan dan dihentikan oleh Pemerintah Pusat, akhirnya terjawab sudah, Pemerintah Pusat di bawah Presiden Jokowi tetap melanjutkan program Raskin di tahun 2015 ini. Kepastian itu diperoleh pada saat digelar Sosialisasi Program Raskin Tahun 2015 oleh Pemkab Kulon Progo di Gedung Kaca, Senin (2/2).

                Selain dihadiri Asisten Pemerintahan Sekda Drs.Riyadi Sunarto, juga dihadiri Kadinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulon Progo Drs.Eka Pranyata, Kabulog Divre DIY Langgeng Wisnu Adi Nugroho, juga dihadiri Tim raskin Pemda DIY, Kabupaten, Kecamatan dan Desa serta TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan).

                Asisten Pemerintahan Sekda Drs.Riyadi Sunarto, mengatakan Raskin 2015 telah dilaunching oleh pemerintah pusat 28 Januari 2015 kemarin di Bandung, sehingga sudah dipastikan bahwa 2015 ini tetap ada program raskin dari pemerintah pusat. Sejak tahun 2009 kuota masih sama sampai tahun ini, meski terdapat permasalahan data, namun sejak 2011 sudah dirintis agar ada perubahan dan tepat sasaran.

                "Kuota Kulon Progo masih sama datanya yaitu 43.021 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) dengan 7.743.780 kilogram beras, masing masing menerima 15 kilogram dengan harga Rp.1.600,- perkilogramnya," terang Didik panggilan akrabnya.

                Didik yang mantan Kadinas Sosnakertrans ini minta kepada para Kades dan Camat untuk segera menggelar Musdes (Musyawarah Desa) untuk pemutakhiran  DPM-1 dan DPM-2 (Data Penerima Manfaat) untuk pengganti RTS-PM yang pindah atau ada yang meninggal dunia yang dituangkan dalam Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) dan soft copy dikirim paling lambat di Dinsosnakertrans 13 Pebruari mendatang dan hard coipy menyusul. Selain itu segera membentuk Tim Koordinasi Kecamatan dan desa, serta sosialisasi kepada RTS-PM.

                "Jangan segan untuk menolak beras yang tidak berkualitas baik, banyak kutunya atau menirnya, serta tidak tepat jumlahnya, segera hubungi Bulog nanti siap untuk diganti,"tegas Didik.Penegasan Didik ini di amini oleh Kabulog Divre DIY  Langgeng Wisnu Adi Nugroho yang duduk disampingnya.

                Selain siap untuk mengganti beras yang tidak layak, Langgeng juga menjelaskan bahwa stock beras yang ada di gudang Kulon Progo cukup bahkan lebih besar dibanding daerah lainnya karena Bulog juga menyerap beras dari Gapoktan di Kulon Progo. Dalam penggadaan beras ini Bulog juga telah menggadakan perbaikan-perbaikan diantaranya dalam tiga bulan kedepan dengan stock berupa gabah yang digiling mendekati distribusi sehingga beras lebih fresh.

                "Untuk sementara ini HPP (Harga Pembelian Pemerintah) Bulog masih mengacu Inpres  No. 3 tahun 2012 sebesar Rp.6.600,-/ kilogram, meskipun ada informasi akan ditinjau ulang oleh pemerintah dengan harga yang telah beberapa tahun tidak berubah ini,"terang Langgeng.

                Dalam sesi dialog beberapa pamong desa mempertanyakan hasil Musdes yang selalu di tahun berikutnya tidak pernah diakomodir, atau munculnya data selalu sama saja, tidak ada perubahan selama bertahun-tahun, sehingga Musdes seakan sia-sia atau muspro.

                Menanggapi keluhan beberapa perangkat desa ini, Kadinas Sosnakertrans Kulon Progo Drs.Eka Pranyata mengaku tidak dapat berbuat banyak, karena entry data di lakukan oleh TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) pusat sehingga daerah yang memasukkan data dan yang mengolah adalah pusat.

                Sementara itu dari kuota sejumlah 43.021 RTS-PM dan 7.743.780 kilogram beras, sesuai Keputusan Bupati Kulon Progo No.18/A/2015 tentang Pagu Beras Rumah Tangga Miskin Tahun Anggaran 2015 tertinggi Kecamatan Sentolo dengan 4.971 RTS-PM sejumlah 894.780 kilogram beras, disusul Pengasih 4.828 sejumlah 869.040 kilogram beras dan ketiga Kokap 4.544 sejumlah 817.920 kilogram

                Selengkapnya sebagai berikut:

1.       Kecamatan Sentolo      4.971 RTS-PM , 894.780 kg

2.       Kecamatan Pengasih    4.828 RTS-PM,  869.040 kg

3.       Kecamatan Kokap         4.544 RTS-PM,  817.920 kg

4.       Kecamatan Lendah       4.380 RTS-PM,  788.400 kg

5.       Kecamatan Panjatan     3.803 RTS-PM,  684.540 kg

6.       Kecamatan Kalibawang 3.497 RTS-PM, 629.460 kg

7.       Kecamatan Wates          3.285 RTS-PM, 591.300 kg

8.       Kecamatan Nanggulan  3.195 RTS-PM, 575.100 kg

9.       Kecamatan Samigaluh   3.085 RTS-PM, 555.300 kg

10.   Kecamatan Galur            2.806 RTS-PM, 505.080 kg

11.   Kecamatan Girimulyo    2.400 RTS-PM, 432.000 kg

12.   Kecamatan Temon         2.227 RTS-PM, 400.860 kg