Peran IMP Dalam Pengembangan SDM Berkualitas
- Dibaca 3205 kali
- 10 Juni 2013 08:27:29
Kedudukan dan peran Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam Pembangunan KB di Indonesia sudah tidak perlu dipertayakan lagi. Dirintisnya pola pembinaan peserta KB (akseptor) yang dilibatkan masyarakat sebagai pelaksana pada era 1975 an, IMP telah menunjukkkan eksistensi dan peran bhaktinya dalam menunjang kesuksesan program KB Nasional. Hasilnya sungguh menggembirakan. Sekarang ini pola pelaksanaan KB di Indonesia banyak ditiru oleh bangsa-bangsa di dunia khususnya negara-negara berkembang dengan persoalan demografis serupa.
IMP sendiri pada hakekatnya merupakan wadah pengelolaan dan pelaksanaan Program KB Nasional mulai dari tingkat desa/Kalurahan, Dusun/Rw hingga tingkat RT. Di tingkat Desa/Kalurahan disebut Koordinator Pembantu Pembina keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan di tingkat RT dinamakan Sub pembantu Pembina KB Desa ( Sub PPKBD).
Realitanya, Koordinator PPKBD adalah seseorang atau beberapa orang d=kader dalam wadah organisisi yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan/mengelola program KB di tingkat Desa/Kalurahan. Sementara PPKBD adalah seseorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi dengan peran yng sam ditingkat dusun/Rw. Sedangkan Sub PPKBD adalah seseorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan /mengelola program KB ditingkat RT.
Selain Koordinator PPKBD, PPKBD, dan Sub PPKBD, ada lagi kader IMP yang juga berperan aktif mensukseskan program KB di tigkat lapangan yaitu kepompok KB KS. Kelompok KB KS ini merupakan kelompok peserta KB KS dalam wadah organisasi yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan atau mengelola program KB di tingkat RT yang melakukan kegiatan di bidang KB seperti Posyandu, UPPKS, Kelompok Bina Keluarga Sejahtera (BKS) Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina keluaga Lansia (BKL), dan sebagainya....