Bupati Kulon Progo Terima LOS Award DIY

  • Dibaca 2902 kali
  • 27 Desember 2013 10:02:49

Bupati Kulon Progo, dr. H. Hasto Wardoyo, SpOG(K) kembali meraih anugerah Lembaga Ombudsman Swasta (LOS) Award 2013 dari Lembaga Ombudsman Daerah (LOD) DIY, kategori kepala daerah. Tahun sebelumnya, dr. Hasto juga menerima penghargaan yang sama tahun lalu. Anugerah LOS Award tersebut diberikan kepada dr. Hasto yang diwakili Sekretaris Daerah Kulon Progo, Astungkoro, Sabtu pagi (21/12) di Hotel Santika Premiere Jogja.

Beberapa indikator yang menjadikan Bupati Kulon Progo ini dinilai terbaik untuk menerima LOS Award antara lain keberadaan peraturan daerah atau Raperda yang mendorong

terselenggaranya etika usaha berkelanjutan, bukti kegiatan pembinaan usaha maupun penyuluhan dan kegiatan lain selama 2013, rencana strategis mendorong terjaganya etika usaha, serta bukti lain yang menunjukkan komitmen kepala daerah dan komitmen untuk

mendorong dan mempromosikan produk lokal.

Menurut dr. Hasto, bukan penghargaan ini yang perlu dibangga-banggakan, karena prestasi ini mengandung konsekuensi untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi. Termasuk dalam membina pengusaha untuk menegakkan etika usaha dikalangan perusahaan swasta di Kulon Progo, sehingga dalam menjalankan usaha mereka selalu memegang etika bisnis. Dijelaskannya bahwa penghargaan ini bukan tolok ukur keberhasilan para pengusaha telah menegakkan etika bisnis.

"Kami merasa berhasil tentu bukan karena memenangkan award, tetapi program ’one village one sister company’ betul-betul terlaksana dengan baik dan semakin banyak perusahaan mau jadi bapak asuh warga miskin. Itu lah yang paling penting, memberikan pembinaan dalam hal beretika usaha," tegas dr. Hasto.

 

Untuk itu kedepan pihaknya akan terus mengajak perusahaan-perusahaan atau mitra kerja swasta agar memiliki etik usaha. "Makna penghargaan sesungguhnya bagaimana kami mampu mengajak sekaligus menjadi contoh bagi pihak swasta untuk beretika dalam mengembangkan usaha di Kulon Progo. Etika usaha memang harus betul-betul diwujudkan dan Pemkab telah merealisasikan ’one village on sister company’, satu desa miskin didampingi minimal satu perusahaan, syukur-syukur lebih dari satu perusahaan, sehingga kesejahteraan rakyat terus meningkat." ujar dr Hasto. (Srl,Sdk)