Kesejahteraan GTT Jadi PR Besar Bagi Pemkab Kulon Progo

  • 25 November 2013 10:11:26
  • 2313 views

Ratusan guru baik dari unsur Pegawai Negeri Sipil ataupun swasta di lingkungan pendidikan Kabupaten Kulon Progo hadir pada upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2013 dan Hari Ulang Tahun ke-68 PGRI yang diselenggarakan di Alun-alun Wates, Senin (25/11). Meski upacara dilaksanakan dalam rintik hujan, namun tetap berjalan khidmat.

 

Bupati Kulon Progo, dr. Hasto Wardoyo, SpOG(K) menjadi inspektur dalam upacara tersebut, sekaligus membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mohammad Nuh. Disebutkan dalam sambutan tersebut, tidak ada pilihan lain bagi bangsa Indonesia kecuali harus memperkuat layanan, baik akses maupun kualitas pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dimana pada tahun 2045, generasi yang akan memimpin adalah generasi yang saat ini lahir hingga berusia remaja, sehinggaa harus generasi ini harus dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan zamannya. Mereka harus memiliki kemampuan berpikir orde tinggi, kreatif, inovatif, berkepribadian mulia, dan cinta pada tanah air, serta bangga menjadi orang Indonesia, sebagaimana yang digagas dalam Kurikulum 2013.

Dalam arahannya Mendikbud juga menegaskan prinsip yang dikembangkan adalah memberikan layanan pendidikan sedini mungkin (start earlier) melalui gerakan PAUD, memberikan kesempatan bersekolah setinggi mungkin (stay longer) melalui pendidikan menengah universal (PMU), dan peluasan akses ke perguruan tinggi. Selain itu, juga perlu memperluas jangkauan dan menjangkau mereka yang tidak terjangkau (reach wider) melalui program bantuan siswa miskin (BSM), Bidikmisi, dan sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T).

Sementara itu, dr. Hasto menganggap perhatian yang diberikan pemerintah kepada guru PNS saat ini sudah luar biasa, sehingga pemkab tinggal melaksanakan tugas dan melaksanakan pengawasan sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah. Namun dalam menghadapi Guru Tidak Tetap (GTT), Pemkab tentunya harus memperhatikan kesejahteraannya. Hal ini diakui dr. Hasto menjadi PR besar bagi Pemkab, karena dari sisi pendapatan daerah yang masih rendah dan belanja pegawai yang tinggi, dan di sisi lain GTT yang jumlahnya di Kulon Progo sekitar 1500 orang masih rendah pendapatannya.

Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Kulon Progo, Sugiharto, yang juga mantan Kepala SMA Negeri 1 Wates, mengakui saat ini tugas para guru lebih berat daripada tahun-tahun kemarin, sehingga guru harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin agar bisa memberikan pelayanan yang sempurna. Salah satu yang memberatkan adalah adanya kurikulun baru dan materi-materinya yang lebih banyak. Sugiharto mengharapkan, bagi para guru bisa sabar, telaten dan harus kreatif dalam mendidik anak-anak.

 

Dalam upacara itu diserahkan penghargaan bagi para guru, kepala sekolah, dan pengawas yang berprestasi dan berdedikasi kepada 27 orang. Terdiri dari guru kelompok TK, hingga SMA/SMK, kepala sekolah TK hingga SMA/SMK, dan pengawas TK hingga SMA/SMK.***