Puncak Suroloyo Dipadati Pengunjung

  • 06 November 2013 09:37:21
  • 3563 views

Obyek wisata Puncak Soroloyo masih menjadi primadona bagi
masyarakat di Perbukitan Menoreh, Kulon Progo untuk merayakan tahun
baru Islam, atau dikenal dengan bulan suro. Sepanjang malam hingga
pagi kemarin, ribuan warga memadati kawasan bukit tertinggi di
Kulon Progo ini.
Tepat bertepatan dengan tanggal 1 Muharram kemarin, di obyek wisata
Suroloyo, dilakukan jamasan pusaka milik Keraton yang diberikan kepada
dusun di kaki bukit. Jamasan pusaka yang dilaksanakan di Sendang
Kawidodaren menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Banyak warga yang percaya air sendang yang dipakai untuk jamasan
pusaka bisa membuat wajah lebih awet muda. Disamping itu juga
diperebutkan aneka gunungan hasil bumi kepada masyarakat luas.
Gunungan ini menjadi ungkapan rasa syukur atas hasil bumi yang
melimpah.
"Tadi ikut rebutan, dan dapat sayuran ini. Semoga mendapat berkah" jelas
Yati salah seorang pengunjung.
Tradisi ritual di lokasi ini memang cukup menarik kunjungan wisatawan.
Banyak wisatawan yang datang dari luar Kulon Progo. Khususnya dari
wilayah Magelang, Purworejo maupun beberapa kota di jateng dan DIY
lainnya. Dari puncak bukit ini, pengunjung bisa menyaksikan kemegahan
Candi Borobodur. Panitia juga menggelar pentas kesenian jathilan untuk
memeriahkan acara.
"Ingin refresing saja, tadi bersama dnegan teman-teman," ujar Mulyono
warga Muntilan.
Tradisi ritual juga dilaksanakan di wilayah Gununglanang, Congot,
Kecamatan Temon. Ritual ruwatan sukerto atau membuang sial ini
diikuti 54 peserta dari beberapa kota di Indonesia. ruwatan di tempat
ini sudah rutin dilaksanakan, setap malam satu di bulan Muharram.
Semenjak sore warga dan peserta sudah berkumpul untuk melakukan doa
bersama. Setiap peserta dimandikan menggunakan air kembang dari
pancuran kendi, yang airnya sudah didoakan. Pagi harinya, mereka akan
menju ke Pantai Congot untuk membuang sengkala. Selama satu malam,
pengunjung jua dihibur dengan pentas wayang kulit.
"setelah diruwat hati terasa tenang, dan berharap bisa mendapatkan
berkah," jelas Wahyu Prasetyo, asal Ponorogo Jawa Timur.