Pisah Sambut Ketua Pengadilan Agama Wates

  • 10 September 2013 18:00:40
  • 2993 views

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo kembali menggelar pisah sambut pejabat vertikal yang berdinas di Kulon Progo. Pisah sambut kali ini ada di lingkungan Pengadilan Agama Wates, khususnya Ketua PA. Acara tersebut diselenggarakan di Gedung Kaca, Kompleks Kantor Bupati Kulon Progo, Selasa (10/9). Pergantian Ketua Pengadilan Agama Wates kali ini melepas Drs. H. Abdul Kholiq, SH, MH yang dipercayakan menjabat sebagai Ketua PA Batang, Jateng. Sedangkan, Ketua PA yang baru adalah Drs. Yusuf, SH, MSi, yang hampir satu tahun menjadi lalu merupakan Wakil Ketua PA Wates. Sehingga Ketua PA yang baru sudah familier di kalangan Pengadilan Agama (PA) Wates.

Hadir dalam ramah tamah dan pisah sambut ini, Bupati Kulon Progo, dr. H. Hasto Wardoyo, Wakil Bupati Kulon Progo, Drs. H Sutedjo, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah beserta pimpinan SKPD lingkup Pemkab Kulon Progo dan jajaran Pengadilan Agama Wates.

"Saya sebenarnya berat meninggalkan Wates dengan nuansa yang begitu kondusif, kekeluargaan tinggi, baik di kantor, masyarakat, Forkopimda, dan juga SKPD,” kata Abdul Kholiq menceritakan kesannya selama 20 bulan bertugas di Wates.

Abdul Kholiq juga masih mengingat pesan Bupati, dr. Hasto waktu itu yaitu untuk tidak menaikkan grade PA Wates. Dimana sampai saat ini masih sama yaitu kelas II, namun di sisi yang lain prestasi, khususnya administrasi kepegawaian menjadi juara 5 nasional dan juga PA Wates mampu meraih kualitas tinggi dibanding daerah lain.

Menurutnya, tidak ada yang dapat dipersembahkan untuk PA Wates, kecuali hanya sebatas berkhidmad pada para pencari keadilan di PA Wates dengan sebaik-baiknya dan setulus-tulusnya. Pada Ketua PA yang baru, dirinya berharap PA Wates akan lebih bagus dan mampu meningkatkan kualitas pelayanan bagi para pencari keadilan.

Sementara itu Drs. Yusuf SH, MSi, pejabat baru yang berasal dari Cilacap menjelaskan bahwa dirinya sebelum di Wates juga telah berdinas di Wonosari sejak tahun 2008, bahkan tahun 2003 dirinya juga berdinas di Wates. Yusuf berterimakasih kepada Abdul Kholiq yang telah membantu dirinya dan memberikan arahan-arahan dalam melayani masyarakat.

"Saya merasa punya tanggung jawab yang cukup berat, karena sebagaimana disampaikan beliau (Abdul Kholiq-Red.), berbagai prestasi telah dicapai. Sehingga kami mohon dukungannya untuk dapat meningkatkan prestasi PA Wates," kata Yusuf.

Dengan demikian banyak hal yang baru di PA Wates ini, mulai dari gedung hingga hakim yang baru datang. Bahkan Wakil Ketua PA Wates baru saja dilantik setelah sebelumnya bertugas di Kediri. Yusuf menegaskan komitmennya untuk tetap meneruskan langkah Ketua PA sebelumnya dalam berkoordinasi dan bekerja sama dengan pimpinan daerah yang selama ini telah terbina dengan baik.

Bupati Kulon Progo, dr. H. Hasto Wardoyo, SpOG(K) dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas nama masyarakat Kulon Progo kepada Abdul Kholiq yang selama ini sudah bertugas di Kulon Progo. dr. Hasto membenarkan bahwa dirinya dulu pernah berpesan supaya kelas PA Wates ini tidak naik, karena kenaikan kelas ini berdasarkan pada jumlah kasus perceraian, dispensasi, ataupun waris. Seperti waktu pisah sambut Ketua PA yang lalu, Bupati juga berpesan agar permohonan pernikahan usia dini sebisa mungkin dicegah.

"Kami berterimakasih kepada Pak Kholiq yang telah memberi tinggalan sistem yang baik di PA Wates untuk bisa dicontoh Pemda. Seperti billing system untuk pengembalian uang panjar dan sebagainya. Ini luar biasa, karena kalau mau mencontoh sudah ada billing system yang sudah dibangun," kata dr. Hasto.

Dr. Hasto juga menyarankan agar bisa mencotoh Abdul Kholiq, karena dirinya adalah pembelajar, karena meskipun sudah bertitel banyak, saat ini masih mengambil S3 dalam bidang hukum. Kesibukan sebagai Kepala PA tidak menghalanginya untuk belajar lagi, hal ini harus memancing dan memacu supaya pejabat daerah juga bisa mengambil pendidikan lanjutan.

Menutup sambutannya, Bupati menyatakan bahwa dirinya merasa sedih tatkala banyak PNS yang mengajukan ijin perceraian.

"Paling berat bagi saya untuk menandatangani masalah perceraian itu, karena banyak perceraian yang diajukan oleh guru meskipun sudah mendapatkan sertifikasi," kata dr. Hasto.

Untuk itu Bupati meminta untuk bisa selalu berkoordinasi untuk berbagi bimbingan dan arahan kepada PNS di Kulon Progo.