Bedah Rumah Bisa Jadi Sarana Penyerapan Aspirasi Masyarakat
- Dibaca 2791 kali
- 30 Juni 2013 13:11:19

Masyarakat diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya melalui berbagai media, seperti ketika Bupati silaturahmi dengan masyarakat saat melakukan bedah rumah. Bahkan hal itu justru diharapkan, sehingga bedah rumah jadi salah satu media untuk menyampaikan aspirasi. Demikian disampaikan Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo, saat bedah rumah di desa Depok dan Bojong, Panjatan, Minggu (30/6).
"Ini salah satu manfaatnya jika hari minggu silaturahmi ke warga masyarakat, sehingga bisa mengetahui dengan jelas masalah-masalah di lapangan," jelas Hasto.
Bahkan ketika langsung bertemu dengan masyarakat, Kades bisa langsung mengutarakan permasalahan, dan segera dijawab Bupati, maupun pejabat lainnya. Misalnya saat Kades Depok, Budi Priyono menyampaikan keluhan masyarakat mengenai belum selesainya proyek pemipaan PDAM sehingga mengganggu masyarakat, maka Bupati bisa langsung menindaklanjutinya dengan PDAM supaya masalah ini tidak semakin lama terkatung-katung. Begitu juga keinginan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan bedah rumah ini, bisa langsung diketahui jajaran pemerintahan termasuk dari anggota DPRD, sehingga diharapkan anggota DPRD bisa ikut ikut memperjuangkan apa yang diinginkan masyarakat yang semangat gotong royongnya luar biasa. Bahkan menurut salah seorang pantia bedah rumah, manfaatnya gotong royong bedah rumah banyak dirasakan oleh masyarakat, dimana dengan adanya bedah rumah ini, masyarakat ikut mengimbangi dengan antusias mengikuti gotong royong.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kulon Progo, Drs. Sudarto menuturkan bahwa untuk mengejar ketinggalan dengan daerah lain, masyarakat harus secara bersama-sama, cancut taliwanda, membangun Kulon Progo, tidak ada kalimat lain.
"Bagaimanapun baiknya pemerintahan tetapi jika tidak diikuti oleh masyarakatnya, maka tidak akan terjadi pembangunan. Maka kemarin kami ingatkan, bahwa membangun itu tidak hanya pemerintah, tetapi juga rakyatnya harus bisa bersama-sama membangun yang terbaik. Salah satunya bedah rumah ini, gerakan ini harus terus dilakukan karena ini adalah salah satu cara kita membangun, mengurangi kehidupan pra sejahtera yang ada di Kulon Progo, namun yang lain tetap menjadi prioritas," kata Sudarto.
Baginya, Pemerintah berusaha bersikap profesional untuk mendidik dan membina masyarakat sehingga pembangunan itu tidak hanya oleh pemerintah, tetapi secara bersama-sama juga oleh warga masyarakat. Gotong royong ini adalah wujud pembangunan dimana pemerintah memberikan pancing, bukan ikan, sehingga ada kebersamaan tanggungjawab untuk bersama-sama berdiri memperbaiki diri pribadi dan masyarakat.
Terkait dengan adanya BLSM, Hasto menghimbau kepada masyarakat supaya tidak menjadikannya sebagai keributan. Hasto juga meminta agar masyarakat diberi penjelasan bahwa yang mendata bukanlah jajaran Kades hingga Pemkab, tetapi data itu berasal dari BPS dan Pemerintah Pusat.
"Sehingga kalau ada permasalahan maka mari kita musyawarahkan bagaimana baiknya. Dan juga mengenai raskin, jika kemarin diluruskan supaya tidak bagito-bagidil, maka silahkan diatur sebaik-baiknya bagi masyarakat," kata Hasto.
Minggu ini bedah rumah dilaksanakan di tempat Bapak Suparman, warga Tayuban, yang dananya berasal dari Bazda dan Bazcam, Bapak Sumardi Hadi, warga Depok dan Ny. Muh. Badar warga Bojong, dengan bantuan dari PNPM, ketiganya dari Kecamatan Panjatan. Selain bantuan Bazda, Bazcam dan PNPM, bantuan juga diberikan oleh Bagian TI-Humas, Bagian Administrasi Pembangunan, Dan Bagian Administrasi Perekonomian Setda Kulon Progo, juga dari Polisi Air dan Udara Kulon Progo.***