Festival Padhang Mbulan Banjir Bonus
- Dibaca 2509 kali
- 27 Mei 2013 09:27:15
Sebanyak duabelas group gejog lesung dari semua peserta festival padhang mbulan mendapatkan bonus dari Bupati Kulon Progo Dr. H. Hasto Wardoyo. Hal ini sengaja dilakukan untuk memberi semangat para peserta. Sementara panitia penyelenggara hanya menyediakan trophi dan hadiah bagi peserta yang mendapatkan juara kesatu sampai ketiga. Hasto Wardoyo memberikan satu juta rupiah untuk pemenang satu sampai lima, sedang urutan 6 sampai 12 diberikan lima ratus ribu rupiah. Selain Bupati Kulon Progo ada Camat Lendah, Sumiran memberikan lima ratus ribu rupiah untuk group gejok dari kecamatan Lendah. Group dari Kecamatan Kalibwang juga beruntung mendapatkan tambahan hadiah satu juta rupiah. Sementara Kades Kanoman memberikan lima rutus ribu untuk gejok lesung dari Kecamatan Panjatan.
Hujan yang mengguyur Alun-alun Wates Sabtu malam (25/5) tidak menyurutkan semangat peserta festival. Mereka tetap bernyanyi dan bergoyong meskipun basah kuyup diguyur derasnya air hujan. Demikian dengan penonton mereka memberikan semangat dengan tidak berpindah dari tenda yang disediakan panitia. Satu persatu grup gejog lesung tampil memberi hiburan masyarakat sekitar kota Wates. Setiap grup membawakan tiga buah lagu garapan dengan lagu wajib Lancaran Kulon Progo Binangun. Sebelumnya Bupati Kulon Progo membukan Fesival Padhang Mbulan ini dengan simbolis memukul lesung bersama dengan Forkompimda.
Festival Padhang Mbulan sendiri baru kali ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kaupaten Kulon Progo. Sebagai ajang pembinaan, pelestarian dan pengembangan seni tradisi khususnya gejog lesung. Hal ini dipandang perlu karena gejok lesung yang merupakan seni tradisi sebagai warisan nenek moyong mulai tergusur oleh seni modern.
Eko wisnu Wardana selaku Ketua Panitia dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan event tahunan sebgai pembinaan, pelestarian dan pengembangan seni gejog lesung. Dahulu lesung yang merupakan alat penumbuk padi disaat panen bisa dimainkan sebagai alat musik di saat saat tertentu seperti padhang mbulan (bulan purnama -red). Namun sekarang ini sudah jarang dimainkan di tengah tengah masyarakat. "Guna meningkatkan kratifitas dan mendorong generasi muda mencintai musik gejog lesung kami selenggarakan festival gejog lesung ini',"