Petugas Sensus Pertanian 2013 Diminta Mengutamakan Kejujuran
- Dibaca 3665 kali
- 29 April 2013 10:40:18

Data merupakan salah satu hal yang sangat penting, sehingga dalam merencanakan pembangunan, tanpa adanya data, maka akan betul-betul buta karena tidak bisa melihat yang sesungguhnya. Problem serius di Kulonprogo adalah kemiskinan, dan tujuan membangun di Kulonprogo adalah untuk meningkatkan kesejahteraan, sehingga fokus of interest pembangunan adalah bagaimana menjadikan orang miskin menjadi tidak miskin. Demikian disampaikan Bupati Kulonprogo, dr. H. Hasto Wardoyo, SpOG(K) dalam acara Pelepasan Petugas Sensus Pertanian 2013 di Gedung Kaca, Senin (29/04).
"Pesan saya, bekerjalah sebaik-baiknya, bersyukur, bersungguh-sungguh, serius, kalau anda memberikan data palsu maka akan terjadi garbage in garbage out," pesan Hasto.
Ditambahkannya, para petugas lapangan merupakan sumber data yang akan dipakai dalam pembangunan dan pengambilan kebijakan, oleh karena itu dalam memetik data dari sumber-sumber data di masyarakat, kejujuran adalah nomor satu, jangan memanipulasi, karena kalau petugas memanipulasi data, akan menyesatkan banyak orang.
Hasto juga berpesan agar para petugas lapangan berbuat yang terbaik untuk melakukan tugasnya dan berniat untuk ibadah supaya memacu semangat dan motivasi.
"Sekali lagi kejujuran adalah kunci utama. Lebih baik tidak memberi data, daripada memberi data tetapi salah. Karena data yang salah akan menyesatkan, sedangkan tanpa data kita tentu akan mencari data," tegas Hasto.
Menurut Sugeng Utomo, Kepala BPS Kulonprogo secara umum Sensus Pertanian 2013 bertujuan untuk mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat supaya diperoleh gambaran yang jelas tentang pertanian di Indonesia, mendapatkan kerangka sampel yang dapat dijadikan landasan pengambilan sampel untuk survei-survei di sektor pertanian dan memperoleh berbagai informasi tentang populasi usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, jumlah pohon dan ternak, distribusi penguasaan dan penguasaan lahan menurut golongan luas, serta sebagai angka patokan untuk survei lain di sektor pertanian.
Sugeng menambahkan, dalam kegiatan ini BPS bekerja sama dengan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian untuk memutakhirkan data PSPK 2011 (Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau 2011) yang berupakan basis data ternak besar, yakni sapi perah, sapi potong dan kerbau yang akan digunakan untuk mendukung upaya swasembada daging di tahun 2014.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan, bambang Tri Budi Harsono, Kepala Bappeda, Agus Langgeng Basuki, Kabag Humas, Rudi Widiyatmoko, Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan, Maman Sugiri, Kepala BPS DIY, Wien Kusdiatmono, dan jajaran BPS Kulonprogo.
Pelepasan tersebut menghadirkan 100 petugas Sensus Pertanian 2013 yang terdiri dari 32 orang petugas organik BPS Kabupaten Kulonprogo dan 68 orang tenaga mitra. Tenaga mitra ini merupakan perwakilan dari 624 orang petugas sensus Pertanian 2013 yang berasal dari desa setempat. Para petugas sensus sudah dilatih selama 3 hari efektif dan akan bertugas secara tim yang terdiri dari 1 orang koordinator tim dan 3 orang petugas pencacahan lengkap.***