PEGADAIAN PILIH DESA KARANGSARI PENGASIH SEBAGAI BINAAN BEBAS KEMISKINAN

  • 25 November 2012 11:26:53
  • 3231 views

PT.Pegadaian (Persero) memilih desa Karangsari Kecamatan Pengasih sebagai lokasi desa Binaan Menuju Bebas  Kemiskinan. Wujud nyata salah satu BUMN ini adalah dengan memberikan bantuan Bedah Rumah warga miskin sejumlah Rp.50 juta untuk lima rumah yang tersebar di desa Karangsari.

         Bantuan diserahkan langsung oleh Direktur Bisnis II Pegadaian pusat Wasis Djuhar kepada Kades Karangsari Darmana,SIP disaksikan Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) dan Kepala Pegadaian Wates Susanto, di lokasi Bedah Rumah milik Ngadikem di pedukuhan Dukuh Rt.19/Rw 09 Karangsari, Minggu (25/11).

         Direktur Bisnis II Pegadaian pusat Wasis Djuhar menyampaikan trimakasih kepada Bupati telah dilibatkan dalam program pengentasan kemiskinan melalui program desa binaan. Bantuan yang diberikan dari Pegadaian berasal dari penyisihan laba 2% untuk program-program sosial atau CSR (Coorporate Social Responsibility). 

         “Bedah rumah yang mampu menumbuhkan kembali semangat bekerjasama atau gotong-royong  ini program yang sangat bagus, di saat kota besar seperti Jakarta ada tawuran tetapi semangat untuk membantu sesama yang masih membutuhkan masih melekat kuat di masyarakat, sehingga Kulonprogo bisa jadi oase, karena ada ketenangan, dalam suasana persatuan dan pemberdayaan masyarakat,”kata Wasis yang kelahiran Malang namun besar di Hargomulyo Kokap.

         Wasis menambahkan program pembebasan kemiskinan yang di data di desa Karangsari, untuk data awal bantuan bedah rumah untuk 5 orang yang sangat membutuhkan, kemudian pemberdayaan masyarakat dengan menggali potensi ekonomi di masyarakat. Potensi yang ada di desa Karangsari diantaranya kerajinan  anyaman bambu, perikanan, pengolahan hasil kelapa yang nantinya secara kelompok Pegadaian membantu dana pinjaman melalui program kemitraan dengan bunga 6% dan wajib mengembalikan karena uang pemerintah.

     Sementara Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) mengatakan bahwa masyarakat Kulonprogo masih kental dengan budaya gotong-royong seperti yang dilakukan dalam membantu bedah rumah Ngadikem  yang masyarakat sekitar membantu melebihi dari yang diberikan oleh Pegadaian baik berupa bantuan material serta bantuan tenaga dan konsumsi untuk menyelesaikan pembangunan rumah.

        “Kami berharap masyarakat punya kepedulian yang tinggi terhadap tetangga, sehingga apabila ada 1200 KK miskin dari 12 pedukuhan, kalau berat diambil satu pedukuhan 10 saja, yang termiskin di pedukuhan, kemudian 120 diperbadayakan bersama Pegadaian apa kegiatannya, tentunya ada juga KK miskin yang absolut karena jompo dll, sehingga bisa diperhatikan oleh dinas sosial melalui bantunan santunan untuk meningkatkan kualitas hidupnya,”pinta Hasto   

      Menurut Kades Karangsari Darmana,SIP wilayahnya merupakan satu-satunya desa tertinggal di kecamatan Pengasih, hal ini menginggat jumlah penduduk yang mencapai sekitar 12.000 jiwa, dengan KK miskin dan rumah yang tidak layak huni mencapai  sekitar  1200 KK dan rumah dari 12 pedukuhan yang ada.

        “Selain untuk membantu bedah rumah Ngadikem di Dukuh ini, bantuan bedah rumah dari Pegadaian yang mencapai 5 unit akan diberikan kepada  Suyadi di pedukuhan Ngruno, Paridi Suruhan, Jumadi Kamal dan Mujilan Kedungtangkil,”terangnya.