Bupati Lantik Kades Terpilih Kedundang Temon
- Dibaca 3667 kali
- 05 November 2012 08:01:26
Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) melantik Abdul Rosyid,ST kades terpilih Desa Kedundang Kecamatan Temon, Kamis (1/11). Pelantikan dari salah satu anak ustadz terkenal di Kulonprogo Drs.Wakiyo Darojat,MA menggantikan Sarbini yang telah menjabat dua periode, untuk masa jabatan 2012-2018.
Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan yang dilanjutkan dengan penyematan tanda pangkat dan tanda jabatan, dihadiri Ketua Komisi I DPRD Drs.Suharto, Staf ahli Bupati Bidang Pemerintahan Dra.Sri Harmintarti,MM, beberapa kepala SKPD, Camat Temon Djaka Prasetyia,SH, Lurah dan Kades se-Kecamatan Temon dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta tokoh masyarakat desa Kedundang.
Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) berharap masyarakat mampu merubah pola pikir atau mindset dalam hal pertemuan atau rapat-rapat di tingkat desa maupun di tengah masyarakat untuk memasukkan materi yang dibahas tentang upaya mengentaskan warga yang masih miskin atau menderita, karena masih banyak warga kita yang merana tetapi terlewatkan untuk dibicarakan pengentasannya.
"Perlu disadari bersama bahwa masyarakat kita yang agak merana masih banyak karena kadang terlewatkan atau masih jarang tidak membicarakan pengentasan warga miskin ini, jarang sekali membicarakan pengentasan Si A atau Si B biar bebas dari kemiskinan, tetapi yang biasa dibicarakan justru sudah berapa kali digelar rapat adalah bersih desa mau wayangan, 17-an, Hari Jadi, tetapi belum membicarakan kemiskinan, saya minta ada perubahan mindset atau focus of interest terhadap kemiskinan,"pinta Hasto.
Menurut Hasto, menjadi pemimpin apapun apabila telah meninggal yang ditanyakan adalah apakah sudah diopeni janda-janda tua, yatim piatu di wilayahnya, bukan hal-hal keduniawian.
Dalam kesempatan itu, juga diingatkan bahwa Kades yang baru dalam menyusun RPJMD (Rencana Program Jangka Menengah Desa) sesuai visi dan misinya tidak melupakan untuk memasukkan permasalahan pengentasan kemiskinan di desa Kedundang.
"Untuk mengentaskan kemiskinan, beberapa desa akan di bina oleh beberapa perusahaan yang saat ini telah ada perusahaan yang sanggup membantu, untuk sementara ada 16 perusahaan nantinya membina suatu desa menuju bebas kemiskinan, jadi nantinya akan jelas bahwa desa ini adalah binaan perusahaan A, misalnya,"terang Hasto.
Hasto menambahkan perusahaan yang melakukan pembinaan tersebut bebas memilih desa yang akan di bina, apakah warga miskin sedikit, sedang atau paling banyak, sedangkan bantuan yang diberikan minimal adalah Rp.100 juta pertahunnya. (mc)