Bupati Kulon Progo Resmikan SMK Kesehatan CSI

  • Dibaca 10873 kali
  • 28 Juni 2012 20:32:27

Anak lebah bersarang ditolonya, ditengah sawah banyak padinya, kalau mendirikan sekolah di Kulonprogo jangan lupa murah biayanya. Setuju.?, tanya Hasto kepada semua yang hadir, yang dijawab serempak setujuuu.


Hal tersebut dikatakan Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) ketika mengawali sambutannya pada peresmian satu-satunya sekolah kejuruan kesehatan yakni SMK Kesehatan CSI (Citra Semesta Indonesia) di Gedung Kaca, Kamis (28/6).


SMK yang baru diresmikan ini untuk sementara membuka jurusan Keperawatan dan jurusan Farmasi berlokasi di Jl. Wates-Jogja Km.1,5 Gunung Gempal, Giripeni Wates atau menempati bekas gedung SMA Bopkri Wates yang telah lama tidak dimanfaatkan.


Peresmian yang berlangsung sederhana ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati, disaksikan Ketua Pendiri , Nuryadin,S.Sos, ketua Yayasan H.Lukman Priyambodo, Kadinas Kesehatan dr.H.Bambang Haryatno,M.Kes, dan Kadinas Pendidikan Dra.Sri Mulatsih DR,MPd.


Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) mengatakan mendirikan lembaga pendidikan SMK atau sekolah yang sudah menuju kejuruan tidak segampang seperti mendirikan sekolah SMU, mempunyai beban mental yang khusus, karena harus memberikan suatu bekal menuju ketrampilan dan hal ini tidak mudah.


"Mengajari ketrampilan itu tidak boleh tanpa ilmu. SMK ini sederajat dengan SMU sehingga belum meluluskan menjadi tenaga profesional, jadi visi misinya itu menyiapkan tidak membentuk atau mencetak tenaga profesional, supaya tidak menjadi salah tangkap di masyarakat artinya ketika lulus SMK manapun tidak boleh atau belum bisa bergabung dalam organisasi profesi, seperti lulusan farmasi bergabung menjadi asosiasi farmasi tidak bisa, keperawatan tidak bisa bergabung PPNI, lulusan teknik tidak bisa bergabung dengan para insinyur,"kata Hasto.


Menurut Hasto, orang yang masuk sekolah untuk belajar atau lulus di SMK Kesehatan ini yang mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter, bidan, perawat dan apoteker. Karena bagi siswa yang punya cita-cita tersebut sejak awal telah mengetahui tentang anatomi manusia.


"Saya berharap kedepan menjadi sekolah favorit, yang lulusannya harus ada yang diterima di kedokteran, kebidanan, karena kalau tidak mutunya dipertanyakan," pinta Hasto yang juga berkeinginan apabila maju SMK Kesehatan bisa mendirikan Perguruan tinggi, terlebih dengan akan dibangunnya bandara maka di Kulonprogo harus berdiri Politeknik.


Sementara Ketua Pendiri Nuryadin,S.Sos
mengatakan meski belum resmi membuka pendaftaran namun antusiasme siswa mendaftar sangat tinggi. Hal ini membuktikan bahwa kehadiran SMK Kesehatan CSI merupakan alternative bagi warga Kulonprogo yang telah lama mendambakan pendidikan kesehatan di Kulonprogo seperti di kabupaten lain.


"Dinas Pendidikan Kulonprogo telah memberi ijin operasional penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan dengan No:421/189/KPTS/2012 tanggal 9 April 2012, sementara untuk program studi keahlian kesehatan kopetensi keahlian keperawatan menerima 32 siswa dan farmasi juga 32 siswa, jadi keseluruhan saat awal berdiri 64 siswa, sedangkan yang mendaftar sudah ratusan lebih,"kata Nuryadin.


Sedangkan Ketua Yayasan H.Lukman Priyambodo mengatakan dalam perkembangan kedepan pada tahun kedua dengan modal yang telah ada akan membangun gedung yang telah disiapkan lahan seluas 3000 m2, termasuk disainnya dengan sistem sekolah boarding school.