PANGKOSEKHANUDNAS I KUNJUNGI KULONPROGO

  • Dibaca 1653 kali
  • 27 April 2012 22:40:41

          Segera terlaksananya mega proyek di Kulonprogo, terutama dengan adanya pertambangan pasir besi dan dibukanya bandara udara, mengakibatkan aktivitas di daerah pantai Kulonprogo semakin crowded, bahkan mega proyek tersebut membawa implikasi pada kepindahan Satradar 215 Congot. Untuk itu, Bupati Kulonprogo, dr. H. Hasto Wardoyo meminta bantuan dan saran untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas tersebut kepada Pangkosekhanudnas I, Marsekal Pertama TNI Tri Budi Satriyo, S.IP, M.M.


          Kunjungan Tri Budi ke Satradar 215 Congot, Jum'at (27/4) dimanfaatkan Bupati Kulonprogo untuk saling silaturahmi sekaligus menjelaskan kondisi Kulonprogo kepada Pangkosekhanudnas I selaku atasan Satradar 215 Congot, sehingga bisa saling memahami dan terjadi kerjasama yang saling menguntungkan. Masukan dari Pangkosekhanudnas I tentunya dibutuhkan untuk membangun Kulonprogo. "Masyarakat Kulonprogo adalah masyarakat yang adem ayem dan memiliki situasi dengan suasana pedesaan yang masih terasa, oleh karena itu masyarakatnya masih kondusif dan memiliki local genius yang tinggi," tutur dr. Hasto.


          Kunjungan Tri Budi ke Kulonprogo sebenarnya difokuskan ke Satradar 215 Congot, untuk ‘belanja masalah', artinya dirinya ingin mengetahui permasalahan yang sedang dialami, sehingga bisa dicatat dan ditindaklanjuti di markas pusat. Dirinya tidak mengira ada sambutan yang luar biasa dari Bupati beserta jajarannya dan Muspida, hal ini membuat dirinya terharu dan sangat berterimakasih.


          Pangkosekhanudnas I juga meminta bantuan, terkait kemungkinan dipindahnya Satradar 215 Congot. Meskipun hingga saat ini dirinya mengaku belum tahu kepastian tempat yang akan menggantikan Satradar 215 Congot, namun jika masih di sekitar Kulonprogo, dirinya mohon dibantu, terutama dalam pembebasan lahan. "Kami akan menurunkan tim survey untuk mencari lokasi yang sesuai, karena Satradar memiliki kebutuhan tempat yang khusus untuk menjaga kedaulatan wilayah RI," ungkap Tri Budi yang membawahi 6 satuan radar ini.


          Tri Budi juga mempersilahkan Bupati untuk ‘menjewer' atau memperingatkan bawahannya di Kulonprogo jika melakukan kesalahan, sehingga bisa terjadi kerjasama yang baik. Terkait kondisi Kulonprogo yang kondusif, Tri Budi meyakini kondisi ini akan tetap kondusif meskipun terjadi pergantian personel di Satradar Congot, siapapun orangnya.