LOMBA DESAIN BATIK KHAS KULON PROGO AKAN DIUMUMKAN MEI

  • Dibaca 1631 kali
  • 26 April 2012 13:49:45

Hingga 26 April, lomba desain batik khas Kulonprogo telah mengumpulkan 163 peserta dari berbagai daerah. Namun jumlah karya desain batik dipastikan melebihi angka 163, karena banyak peserta yang mengirimkan dua karya. Jumlah peserta terbanyak adalah dari Kulonprogo, yaitu 51 orang. Demikian disampaikan Eko Wisnu Wardhana, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kulonprogo di aula dinas, Kamis pagi (26/04).

Para peserta selain dari Kulonprogo juga berasal dari kabupaten dan kota di DIY dengan rata-rata peserta antara 15 - 20 orang. Peserta dari berbagai wilayah di Jawa Tengah tercatat 25 orang. Ada pula peserta dari Jawa Timur, Jawa Barat, DKI dan luar jawa. Namun disayangkan, tidak ada peserta dari Kabupaten Gunungkidul. Menurut Rohedy Gunung, Sekretaris Disbudparpora menjelaskan bahwa jika masih ada peserta yang akan mengirimkan desain untuk lomba, panitia masih menunggu hingga tanggal 30 April 2012. Penerimaan karya peserta ini merupakan perpanjangan dari yang seharusnya diakhiri tanggal 10 April kemarin.

"Namun jadwal pengumuman pemenang tetap, tidak diundur, yaitu tanggal 6 Mei 2012," tutur Gunung. Gunung menambahkan, sebelum pengumuman pemenang, tiga orang dewan juri akan memilih nominasi pemenang dan mempresentasikan di depan Bupati Kulonprogo, dr. H. Hasto Wardoyo, SpOG(K).

Sedangkan desain batik yang memenangkan lomba rencananya akan diluncurkan Jum'at malam (25/05) bersamaan dengan Festival Kesenian Rakyat yang diselenggarakan di Desa Banjarasri, tepatnya kompleks Boro Asri Menoreh. Dalam festival seni tersebut, selain disuguhi berbagai jenis seni tari hasil dari kolaborasi beberapa sanggar tari di Kulonprogo, rencananya juga diadakan fashion show dan pameran yang memunculkan desain batik peserta lomba serta lelang batik tulis pemenang lomba.

Eko Wisnu berharap melalui kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan, segera setelah diumumkan pemenangnya, desain batik yang menjuarai lomba dapat segera diproduksi dan diaplikasikan dalam bentuk baju.

"Beberapa bulan kemudian diharapkan desain tersebut dapat dibuat versi batik capnya dan bisa digunakan oleh PNS, Pamong Desa, siswa sekolah, maupun karyawan di Kulonprogo. Namun meskipun desainnya sama, tetapi pemilihan warnya diserahkan kepada pengrajin," tukas Eko Wisnu.

Dinas Koperasi dan Disperindag hingga saat ini telah mendata pengrajin batik yang siap memproduksi batik tersebut, paling tidak telah ada 14 pengrajin dan pengusaha yang siap. Diharapkan ke depannya desain batik ini dapat meningkatkan produksi batik pengrajin Kulonprogo sekaligus lebih menghidupkan produksi batik khas Kulonprogo. (mc)