BPMPDP DAN KB GELAR LOMBA CERDAS CERMAT DAN PENYULUHAN KRR
- Dibaca 5908 kali
- 11 Juni 2009 00:00:00
Dengan menggandeng Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Cabang Kulonprogo, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDP dan KB) Kabupaten Kulonprogo menyelenggarakan Lomba Cerdas Cermat dan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) pada hari Minggu (14/6) besok. Tempat Penyelenggaraa lomba adalah di Ruang Pertemuan BPMPDP dan KB, Jalan Sugiman - Watulunyu Wates persisnya sebelah barat Kantor Kejaksaan Kulonprogo. Tema Lomba adalah ?Dengan Remaja Peduli KRR, Kita Bangun Generasi Berkualitas? Adapun materi yang dilombakan menyangkut Triad KRR (Seksualitas, Napza dan HIV AIDS), perlindungan hak-hak reproduksi remaja serta materi lain yang terkait dengan KRR.
Demikian dikatakan oleh Kabid KB BPMPDP dan KB Kabupaten Kulonprogo Drs. HM Dawam didampingi Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan KB dan Kesehatan Reproduksi Drs. Mardiya, saat diwawancarai di kantornya Kamis (11/6). Ditambahkan oleh HM Dawam, peserta lomba adalah seluruh kelompok PIK-KRR di Kulonprogo yang berjumlah 16 kelompok dan terdiri atas 4 kelompok jalur sekolah dan 12 kelompok jalur non sekolah. Sementara kelompok PIK-KRR Kencana tidak diikutkan dalam lomba karena ikut membantu BPMPDP dan KB dalam penyelenggaraan kegiatan. Khusus untuk lomba cerdas cermat, lomba akan dimulai dengan babak penyisihan untuk masing-masing kategori di mana untuk jalur sekolah menjadi satu kelompok dan jalur non sekolah menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok akan diuji kemampuannya melalui pertanyaan wajib, pilihan dan rebutan. Sementara untuk lomba penyuluhan, akan dinilai secara langsung per peserta baik dari segi ketepatan pemilihan topik, kedalaman materi yang disampaikan, keruntutan, kelancaran bicara, intonasi, mimik/gerakan tubuh maupun segi penampilan lainnya. Tim Yuri terdiri dari unsur KPAD, PKBI, Saka Kencana dan IPeKB yang keputusannya tidak dapat diganggu gugat.
Tujuan dari penyelenggaraan lomba menyongsong peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XVI Tahun 2009 ini menurut HM Dawam selain untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian remaja terhadap KRR, juga untuk membentuk ?tegar remaja? yakni remaja yang (1) Berperilaku sehat, (2) Terhindar dari resiko Triad KRR (Seksualitas, HIV/AIDS, Napza), (3) Menunda usia pernikahan, (4) Bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, dan (5) Menjadi contoh, model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya. Hal ini didasari oleh dua hal, pertama cukup banyaknya jumlah anak dan remaja di Kulonprogo karena jumlah anak dan remaja berdasarkan Pendataan Keluarga 2008 sebanyak 88.582 anak/remaja terdiri atas kelompok umur 7 ? 15 tahun sebanyak 56.678 anak dan kelompok umur 16 ? 21 tahun sebanyak 31.904 remaja dengan penyebaran terbesar di Kecamatan Pengasih (10.602 anak/remaja) dan Kecamatan Sentolo (9.938 anak/remaja). Kedua, umumnya pengetahuan mereka tentang KRR masih rendah, sehingga pengaruh teknologi informasi (radio, televisi, internet, HP, CD, media cetak) yang sangat kuat pada saat sekarang dapat membawa efek negatif terhadap terhadap sikap dan perilaku remaja.
?Memang sekarang ini, kasus yang menyangkut Triad KRR baik seksualitas, napza maupun HIV/AIDS di Kulonprogo tidaklah menonjol bila dibadingkan dengan kasus yang terjadi di kabupaten/kota lain di DIY. Apalagi bila dibandingkan dengan kondisi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan atau Semarang. Namun bila tidak ada upaya pencegahan sejak dini, kasusnya akan segera merebak dan berkembang tanpa kendali. Sehingga berbagai upaya penanggulangan, termasuk dengankegiatan lomba cerdas cermat dan penyuluhan KRR ini, diharapkan akan mampu merubah pola pikir remaja Kulonprogo kearah yang lebih positif,? kata HM Dawam.
Sumber berita: Drs. Mardiya
Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo
HP. 081328819945
Demikian dikatakan oleh Kabid KB BPMPDP dan KB Kabupaten Kulonprogo Drs. HM Dawam didampingi Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan KB dan Kesehatan Reproduksi Drs. Mardiya, saat diwawancarai di kantornya Kamis (11/6). Ditambahkan oleh HM Dawam, peserta lomba adalah seluruh kelompok PIK-KRR di Kulonprogo yang berjumlah 16 kelompok dan terdiri atas 4 kelompok jalur sekolah dan 12 kelompok jalur non sekolah. Sementara kelompok PIK-KRR Kencana tidak diikutkan dalam lomba karena ikut membantu BPMPDP dan KB dalam penyelenggaraan kegiatan. Khusus untuk lomba cerdas cermat, lomba akan dimulai dengan babak penyisihan untuk masing-masing kategori di mana untuk jalur sekolah menjadi satu kelompok dan jalur non sekolah menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok akan diuji kemampuannya melalui pertanyaan wajib, pilihan dan rebutan. Sementara untuk lomba penyuluhan, akan dinilai secara langsung per peserta baik dari segi ketepatan pemilihan topik, kedalaman materi yang disampaikan, keruntutan, kelancaran bicara, intonasi, mimik/gerakan tubuh maupun segi penampilan lainnya. Tim Yuri terdiri dari unsur KPAD, PKBI, Saka Kencana dan IPeKB yang keputusannya tidak dapat diganggu gugat.
Tujuan dari penyelenggaraan lomba menyongsong peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XVI Tahun 2009 ini menurut HM Dawam selain untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian remaja terhadap KRR, juga untuk membentuk ?tegar remaja? yakni remaja yang (1) Berperilaku sehat, (2) Terhindar dari resiko Triad KRR (Seksualitas, HIV/AIDS, Napza), (3) Menunda usia pernikahan, (4) Bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, dan (5) Menjadi contoh, model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya. Hal ini didasari oleh dua hal, pertama cukup banyaknya jumlah anak dan remaja di Kulonprogo karena jumlah anak dan remaja berdasarkan Pendataan Keluarga 2008 sebanyak 88.582 anak/remaja terdiri atas kelompok umur 7 ? 15 tahun sebanyak 56.678 anak dan kelompok umur 16 ? 21 tahun sebanyak 31.904 remaja dengan penyebaran terbesar di Kecamatan Pengasih (10.602 anak/remaja) dan Kecamatan Sentolo (9.938 anak/remaja). Kedua, umumnya pengetahuan mereka tentang KRR masih rendah, sehingga pengaruh teknologi informasi (radio, televisi, internet, HP, CD, media cetak) yang sangat kuat pada saat sekarang dapat membawa efek negatif terhadap terhadap sikap dan perilaku remaja.
?Memang sekarang ini, kasus yang menyangkut Triad KRR baik seksualitas, napza maupun HIV/AIDS di Kulonprogo tidaklah menonjol bila dibadingkan dengan kasus yang terjadi di kabupaten/kota lain di DIY. Apalagi bila dibandingkan dengan kondisi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan atau Semarang. Namun bila tidak ada upaya pencegahan sejak dini, kasusnya akan segera merebak dan berkembang tanpa kendali. Sehingga berbagai upaya penanggulangan, termasuk dengankegiatan lomba cerdas cermat dan penyuluhan KRR ini, diharapkan akan mampu merubah pola pikir remaja Kulonprogo kearah yang lebih positif,? kata HM Dawam.
Sumber berita: Drs. Mardiya
Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo
HP. 081328819945