SPORTIVITAS TINGGI HARUS DITERAPKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

  • Dibaca 3119 kali
  • 20 Februari 2012 08:20:48

Kekuatan mental di dalam tubuh yang sehat dengan didikan penuh kedisiplinan dan kebersamaan akan melahirkan generasi yang berkepribadian baik dan sportif. Kepribadian yang baik dari generasi muda sangat diharapkan oleh masyarakat, bangsa dan negara, karena generasi muda merupakan aset bangsa dan negara yang sangat diharapkan dapat menjadi penerus pembangunan bangsa pada masa mendatang. Dengan generasi muda yang memiliki kepribadian baik, diharapkan dimasa mendatang dapat menggantikan dan menjalankan roda pemerintahan dengan baik pula. Demikian diungkapkan dr. H. Hasto Wardoyo, SpOG(K) dalam acara "Ghasuku & Ujian Dan Zone III Tahun 2012", di GOR UNY, Wates, Jum'at (17/02).


Menurut Bupati, rasa sportivitas dalam kehidupan sehari-hari dirasa masih kurang, oleh karena itu dalam menghadapi suatu tantangan dalam suatu komunitas atau menghadapi rival dalam suatu kejuaraan, kita masih senang juara dari orang-orang yang kemampuannya masih dibawah kita.


"Maka harusnya kita lebih senang jika mempunyai 'musuh-musuh' dalam bertanding yang memang mempunya kemampuan yang tinggi. Dan ini diperlukan jiwa sportivitas yang tinggi. Jika jiwanya kecil dia akan lebih suka juara di lingkungan orang-orang lemah. Padahal orang yang sportivitasnya tinggi dan mempunyai nilai juang yang tinggi dia akan menjadi leader dan pejuang yang baik di tengah para pendekar-pendekar yang baik, sehingga dapat memberi warna dalam perjuangan hidup kita sehari-hari," harap Bupati.


Menurut Hasto, dengan latihan seni bela diri, seseorang dapat meningkatkan kedisiplinan, persatuan dan kesatuan serta tentu saja menjaga kesehatan. Berbagai macam seni bela diri yang ada diharapkan dapat menjadi wahana yang tepat bagi penyaluran bakat, minat kaum muda yang masih memiliki semangat yang tinggi, sekaligus sebagai sarana berolahraga guna menjauhkan dari kegiatan-kegiatan yang negatif. Selain itu, seni bela diri juga merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki kesempatan luas untuk meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional.


Semangat Bushi-Do atau jalan pejuang, dapat dijadikan sebagai media untuk lebih mendekatkan pada rasa bela negara dan rasa cinta tanah air. Hal ini dikarenakan seni bela diri Karate-Do erat hubungannya dengan kedisiplinan seperi dalam kultur kemiliteran. Dengan kedisiplinan akan sangat berguna dalam menjalankan segala tugas dan pekerjaan sehari-hari, dengan demikian juga turut membantu proses pembangunan di negara ini.


Menurut Budi Wibowo, Ketua Inkai Kulonprogo, ujian ini bermaksud untuk penyeragaman teknik karate, mulai dari gerak dasar sampai tingkat penguasaan teknik beladiri, kata dan kumite yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Selain itu juga penguasaan dan penyempurnaan teknik karate sesuai dengan tingkatannya masing-masing. Peningkatan prestasi karate secara optimal khusus bagi anggota Inkai dan meningkatkan persatuan dan kesatuan antara sesama anggota, pengurus, dan pelatih.


Peserta ujian kali ini berasal dari seluruh wilayah zona III, yang meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan anggota afiliasi, dengan jumlah peserta kurang lebih 30 karateka. (mc)