Keberhasilan KB, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Dibaca 3811 kali
- 01 Juni 2009 00:00:00
Selama ini, pelaksanaan program KB di Kabupaten Kulonprogo dinilai banyak pihak cukup berhasil. Bukan hanya dalam hal perolehan akseptor baru ataupun mempertahankan kesertaan KB aktif, tetapi juga dalam pengembangan berbagai kegiatan pendukung program KB seperti kelompok KB Pria, kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan Kelompok BKS (Bina Keluarga Sejahtera) yang terdiri dari Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Bina Lingkungan Keluarga (BLK). Prestasi itu dapat dicapai, selain kerja keras dari Penyuluh dan kader KB/Institusi Masyarakat Pedesaan, juga karena keterlibatan lintas sektor di Kulonprogo yang cukup kuat dalam mendukung kegiatan KB.
Demikian pernyataan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo, Drs. Krissutanto, yang didampingi Kabid KB Drs. HM Dawam dan Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi, Drs. Mardiya, di kantornya, Senin (1/6). Lebih lanjut dikatakan oleh Krissutanto, selama ini keterlibatan tokoh formal seperti Kepala Desa, Kepala Dusun, Ketua RW dan RT dan tokoh non formal (tokoh masyarakat dan tokoh agama) juga sudah cukup bagus, sehingga program KB mendapat apresiasi yang baik di masyarakat. Para pengelola program KB di tingkat Kabupaten sendiri telah dapat berkoordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti TP PKK, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan Kehutanan, Polres, Kodim, Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Depag, dan Bagian Kesra Setda Kulonprogo, terutama dalam hal pelayanan KB dan kesehatan reproduksi termasuk kegiatan dukungan lainnya. Belakangan, koordinasi dan kerjasama ini telah diperluas dengan Dinas Nakersos khususnya UPTD Balai Latihan Kerja, Dinas Pekerjaan Umum, Kantor Pelayanan Terpadu, Sat Pol PP, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Kulonprogo, kelompok seniman dan para pengusaha dalam rangka pengembangan program KB termasuk materi advokasi KIE .
Berbagai keberhasilan itu, tambah Krissutanto, harus tetap dipertahankan sehingga KB benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta mampu menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembangunan yang sedang digalakkan di Kulonprogo. Untuk itu dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak sangat dibutuhkan.
Menurut mantan Camat Pengasih ini, garapan program KB mencakup empat aspek, yaitu Pendewasaan Usia Perkawinan, Pengaturan Kelahiran, Pembinaan Ketahanan Keluarga dan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga. Pada masing-masing aspek garapan tersebut sudah ada kegiatan yang spesifik untuk mewujudkan visi dan misi KB, yakni ?Seluruh Keluarga Ikut KB? dan ?Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera?. Untuk mendukung kegiatan pendewasaan usia perkawinan, misalnya, di Kulonprogo telah di kembangkan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) dan Saka Kencana baik yang berpangkalan di sekolah maupun di non sekolah, untuk mendukung pengaturan kelahiran ada pelayanan kontrasepsi, untuk pembinaan ketahanan keluarga ada kelompok BKS, dan untuk upaya peningkatan kesejahteraan keluarga ada kelompok UPPKS. Semua kegiatan tersebut agar dapat berjalan lancar dan memberi manfaat, perlu dukungan lintas sektor, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi profesi, pemuda/pelajar, dan alim ulama.
?Tidak bisa tidak, karena program KB tidak mungkin digarap sendirian oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan KB, dukungan dari instansi/institusi terkait dan segenap komponen masyarakat sangat diperlukan. Sehubungan dengan itu, saya mengharapkan kepada segenap Penyuluh KB dan Kader IMP di Kulonprogo untuk pandai-pandai membawa diri dan lebih aktif melakukan pendekatan pada tokoh formal, informal maupun non formal di manapun mereka bekerja serta tidak kalah pentingnya tetap melakukan advokasi konseling secara lebih intensif pada masyarakat luas khususnya keluarga sasaran, agar kesadaran dan kepedulian mereka terhadap program KB makin dapat ditingkatkan,? tandasnya.
Sumber Berita: Drs. Mardiya
Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan KB Kabupaten Kulonprogo. HP. 081328819945
Demikian pernyataan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo, Drs. Krissutanto, yang didampingi Kabid KB Drs. HM Dawam dan Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi, Drs. Mardiya, di kantornya, Senin (1/6). Lebih lanjut dikatakan oleh Krissutanto, selama ini keterlibatan tokoh formal seperti Kepala Desa, Kepala Dusun, Ketua RW dan RT dan tokoh non formal (tokoh masyarakat dan tokoh agama) juga sudah cukup bagus, sehingga program KB mendapat apresiasi yang baik di masyarakat. Para pengelola program KB di tingkat Kabupaten sendiri telah dapat berkoordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti TP PKK, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan Kehutanan, Polres, Kodim, Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Depag, dan Bagian Kesra Setda Kulonprogo, terutama dalam hal pelayanan KB dan kesehatan reproduksi termasuk kegiatan dukungan lainnya. Belakangan, koordinasi dan kerjasama ini telah diperluas dengan Dinas Nakersos khususnya UPTD Balai Latihan Kerja, Dinas Pekerjaan Umum, Kantor Pelayanan Terpadu, Sat Pol PP, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Kulonprogo, kelompok seniman dan para pengusaha dalam rangka pengembangan program KB termasuk materi advokasi KIE .
Berbagai keberhasilan itu, tambah Krissutanto, harus tetap dipertahankan sehingga KB benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta mampu menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembangunan yang sedang digalakkan di Kulonprogo. Untuk itu dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak sangat dibutuhkan.
Menurut mantan Camat Pengasih ini, garapan program KB mencakup empat aspek, yaitu Pendewasaan Usia Perkawinan, Pengaturan Kelahiran, Pembinaan Ketahanan Keluarga dan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga. Pada masing-masing aspek garapan tersebut sudah ada kegiatan yang spesifik untuk mewujudkan visi dan misi KB, yakni ?Seluruh Keluarga Ikut KB? dan ?Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera?. Untuk mendukung kegiatan pendewasaan usia perkawinan, misalnya, di Kulonprogo telah di kembangkan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) dan Saka Kencana baik yang berpangkalan di sekolah maupun di non sekolah, untuk mendukung pengaturan kelahiran ada pelayanan kontrasepsi, untuk pembinaan ketahanan keluarga ada kelompok BKS, dan untuk upaya peningkatan kesejahteraan keluarga ada kelompok UPPKS. Semua kegiatan tersebut agar dapat berjalan lancar dan memberi manfaat, perlu dukungan lintas sektor, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi profesi, pemuda/pelajar, dan alim ulama.
?Tidak bisa tidak, karena program KB tidak mungkin digarap sendirian oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan KB, dukungan dari instansi/institusi terkait dan segenap komponen masyarakat sangat diperlukan. Sehubungan dengan itu, saya mengharapkan kepada segenap Penyuluh KB dan Kader IMP di Kulonprogo untuk pandai-pandai membawa diri dan lebih aktif melakukan pendekatan pada tokoh formal, informal maupun non formal di manapun mereka bekerja serta tidak kalah pentingnya tetap melakukan advokasi konseling secara lebih intensif pada masyarakat luas khususnya keluarga sasaran, agar kesadaran dan kepedulian mereka terhadap program KB makin dapat ditingkatkan,? tandasnya.
Sumber Berita: Drs. Mardiya
Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan KB Kabupaten Kulonprogo. HP. 081328819945