MALAM SATU SURO DI KULON PROGO GELAR PENGAJIAN DAN RUWATAN

  • Dibaca 3517 kali
  • 28 November 2011 08:30:33

Berbagai kegiatan dilakukan masyarakat Kabupaten Kulonprogo, dalam rangka menyambut datangnya bulan Muharram 1433 H atau istilah jawa satu suro. Di pelosok-pelosok desa umumnya menggelar pengajian di masjid-masjid, selain itu menggelar ritual ruwatan dan pentas beberapa kesenian tradisional.


Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) bersama Wakil Bupati Drs.H.Sutedjo, dan Forkorpinda serta beberapa kepala SKPD melakukan pemantauan kegiatan yang dilakukan masyarakat maupun di tempat-tempat obyek wisata. Tiga lokasi menjadi fokus kunjungan Bupati bersama rombongan yang berlangsung hingga menjelang subuh meliputi kegiatan pengajian masyarakat pedukuhan Wetan Pasar Wates, Puncak Suroloyo dan Gunung Lanang Temon.

 
Masyarakat di pedukuhan Wetan Pasar Wates, menggelar pengajian tepat di depan Pasar Wates menampilkan penceramah KH.Sigit Nur Sahid dari Sleman yang berkolaborasi dengan kesenian wayang kulit, serta sebelumnya panitia menampilkan kesenian angguk dari siswi-siswi SDLB Pengasih yang tuna runggu wicara.


Sedangkan di obyek wisata puncak Suroloyo di Tegal Kepanasan pedukuhan Keceme desa Gerbosari malam itu berlangsung kesenian kethoprak Sapta Budaya dari Samigaluh dan pagi harinya kegiatan di Puncak Suroloyo, digelar jamasan pusaka peninggalan Sri Sultan HB IX yakni Manggolo Murti yang berwujud tombak, dan Manggolo Dewo yang berwujud songsong (payung). Dimulai dengan arak-arakan kedua pusaka dan gunungan menuju Sendang Kawidodaren, dilanjutkan dengan jamasan kedua pusaka, diakhiri dengan rebutan gunungan oleh pengunjung.

 
Sementara di Gunung Lanang digelar ruwatan masal, dengan peserta sejumlah 47 orang yang datang dari berbagai kota-kota besar di Indonesia.Selain itu, juga digelar pagelaran wayang kulit dengan lakon Pracabaan Suci oleh dalang Ki Hadi Basuki dari Kebumen.


Dalam kesempatan tersebut Bupati Kulonprogo,dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) mengajak kepada seluruh warga masyarakat Kulonprogo untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan dari Alloh berupa umur panjang karena dapat kembali bertemu di tahun baru dan yang tidak kalah penting untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya terutama menolong sesama yang disekitar kita masih banyak yang perlu dibantu.


"Alhamdulilah kita bersyukur karena telah dikarunai umur panjang dapat bertemu lagi tahun baru atau satu suro, mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya nikmat ini, disekitar kita masih banyak yang membutuhkan uluran tangan. Banyak masyarakat kita belum merasakan kemajuan pembangunan, ketika ditanya perubahan kepemimpinan baik dari presiden sampai bupati, ternyata sama saja menurutnya," terang Hasto yang terus menggelorakan semangat untuk membantu warga yang kurang mampu melalui pengumpulan kesadaran berzakat 2,5 % baik PNS maupun para pengusaha.

Sedangkan di Suroloyo yang malam itu melewati jalan yang baru dalam taraf pelebaran jalan , Bupati sangat salut dan berterima kasih dengan perjuangan masyarakat Samigaluh yang dengan ikhlas membantu pembangunan jalan menuju puncak obyek wisata Suroloyo yang membebaskan tanah untuk pelebaran jalan.(mc)