Akhirnya Bandara Internasional Dibangun di Kulon progo

  • Dibaca 5756 kali
  • 13 Mei 2011 11:00:38

Kabupaten Kulonprogo dipastikan akan menjadi lokasi pemindahan bandara Adisutjipto Yogyakarta seiring dengan ditandatangaaninya naskah kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I dengan Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Setelah hampir lima tahun menjadi sebuah mimpi bagi warga masyarakat Kabupaten Kulonprogo untuk menjadi lokasi pemindahan bandara Adisutjipto Yogyakarta, akhirnya mimpi ini akan menjadi kenyataan," kata Kepala Bagian TI dan Humas Setda Kulonprogo Drs.Widodo, di Wates, Jum'at (13/5)

Hal ini setelah adanya kepastian dari pemerintah pusat dan Propinsi DIY tentang pembangunan bandara internasional di Kulonprogo yang diwujudkan dalam penandatanganan naskah kerjasama atau MoU antara PT Angkasa Pura I dengan Pemprov DIY.

Drs.Widodo mengatakan, Kulonprogo dipastikan sebagai lokasi pemindahan bandara Adisutjipto Yogyakarta berdasarkan hasil penandatangan MoU antara Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandara Adisutjipto, Tommy Soetomo, dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X disaksikan Bupati Kulon Progo H.Toyo Santoso Dipo di Kepatihan, Rabu (11/5) lalu.

"Namun demikian, lokasi tepatnya untuk pembangunan belum di informasikan, yang pasti di wilayah pesisir selatan Kulonprogo seluas 350 hektare merupakan lahan milik kraton, Paku Alaman (PA) ground," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, sampai saat ini lokasi baru masih perlu disurvei lebih lanjut. Pihaknya akan melakukan studi lebih lanjut setelah melakukan pra studi dengan investor dari Republik Ceko.

"Yang jelas di Kulonprogo. Proses penelitian diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Setelah itu, pekerjaan fisik akan dimulai," katanya.

Menurutnya, pembangunan bandara sangat penting karena dalam waktu lima tahun ke depan, Bandara Adisutjipto diperkirakan sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas penumpang.

Kondisi bandara di DIY saat ini tidak diikuti dengan pengembangan, maka berdampak negatif dengan persaingan dan pertumbuhan ekonomi regional. Padahal bandara mempunyai peran strategis menjadi gerbang ekonomi regional untuk membawa dunia ke Yogyakarta dan sebaliknya.

Sementara Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Tommy Soetomo menjelaskan, kondisi Bandara Adisutjipto dalam kurun 5- 10 tahun ke depan akan mengalami pertumbuhan rata-rata penumpang sampai 10% per tahun.

Hal ini menimbulkan kekurangan kapasitas dan fasilitas bandara antara lain terminal, runway, taxiway, apron dan parkir kendaraan.

Dari sisi jumlah, pada 2010 saja penumpang domestik mencapai 3.488.500 orang dan penumpang internasional 206.500 orang. Sedangkan luas terminal domestik dan internasional yang ada saat ini hanya cukup untuk 1.050.000 penumpang per tahun.

"Artinya, dengan kondisi ini,tingkat penggunaan terminal saat ini sudah mencapai lebih dari 300% atau jumlah penumpang yang ada sudah tiga kali lipat dari kapasitas terminal yang ada," katanya.

Ditambahkan, faktor pertumbuhan jumlah penumpang dan kargo (ekspor-impor) juga menuntut peningkatan kapasitas bandara agar dapat melayani pesawat udara seri Boeing 767-300. (-)