PELATIHAN SAR LINMAS KULON PROGO

  • 21 April 2011 14:07:22
  • 2575 views

Secara geografis, wilayah Kulonprogo cukup rawan terjadi berbagai bencana. Baik di wilayah perbukitan yang rawan dengan tanah longsor, maupun di dataran rendah yang berpotensi terjadi banjir ketika musim
hujan. Selain itu, juga perlu diperhatikan keamanan terhadap keselamatan pengunjung di obyek-obyek wisata pantai, sehingga kemampuan dan kesiapsiagaan petugas SAR menjadi salah satu faktor penting untuk mereduksi kejadian yang menelan korban. Demikian disampaikan Bupati Kulonprogo, Toyo S Dipo dalam acara pelatihan SAR Linmas di Waduk Sermo, Kamis (21/04).


Menurut Toyo S Dipo, keberadaan Tim SAR yang handal dan profesional berimplikasi pada terpenuhinya rasa aman dan nyaman dari para pengunjung/ wisatawan, tentunya hal ini akan meningkatkan daya tarik
wisata air (Kulonprogo), yang pada akhirnya akan mampu memenuhi target PAD dari sektor pariwisata.


Sementara itu, Drs. Suwarna, Kepala Kantor Kesbanglinmas menyatakan bahwa pelatihan SAR Linmas ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan menambah wawasan personil SAR Linmas dalam menghadapi bencana atau kecelakaan. Dimana personel SAR Linmas Kab. Kulonprogo berjumlah 55 orang dan 3 orang diantaranya sukarelawan.


Dalam acara itu ditunjukkan kebolehan personel SAR Linmas dalam simulasi menangani kecelakaan di pucuk pohon kelapa. Simulasi tersebut menunjukkan situasi dimana seorang penderes kelapa naik pohon kelapa dan ketika di atas penyakit chikungunya yang diidapnya kambuh. Korban berteriak minta tolong dan direspon oleh tim SAR. Tim SAR segera berkoordinasi dengan posko SAR untuk penanganan kecelakaan tersebut. Dalam waktu yang tidak lama tim SAR sudah sampai di tempat kejadian dan memberi pertolongan kepada penderes kelapa dan menurunkannya dengan tali pengaman untuk kemudian dibawa ke rumah sakit.


Selain itu, simulasi kecelakaan juga dilakukan di Waduk Sermo, dimana tiga orang warga yang sedang mencari rumput pulang menggunakan perahu getek namun tenggelam di tengah Waduk Sermo. Saat itu tim SAR sedang berpatroli di Waduk dengan perahu fiber, dan memberitahukan kejadian tersebut di posko utama. Segera tim SAR mengerahkan personel termasuk penyelam ke tempat kejadian dengan perahu karet LCR (Landing Craft Rubber). Tim kemudian menyelamatkan dua penumpang perahu getek yang masih hidup, sedang 1 orang tenggelam masih dicari oleh tim penyelam. Evakuasi pertama kali ditujukan pada dua orang yang tidak tenggelam, dan segera disambut tim SAR yang ada di darat untuk dibawa ke rumah
sakit. Tim SAR kemudian melanjutkan pencarian korban tenggelam, setelah korban ditemukan segera diangkut ke darat menggunakan perahu LCR dan segera dilakukan identifikasi dan visum dari kepolisian
beserta puskesmas.


Menurut Koordinator SAR Wilayah 6 Kab. Kulonprogo, Supriyono, kejadian tenggelam dan penderes pengidap chikungunya yang kambuh ketika di atas pohon kelapa sudah sering terjadi, sehingga pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan personel SAR dalam mengatasi kejadian seperti itu. Selain itu, SAR Linmas juga sering melakukan pembinaan ke masyarakat, sehingga bila ditemui kejadian kecelakaan, koordinasi antara masyarakat dengan SAR lebih cepat dan penanganan dilakukan dengan tepat. "Kecepatan dalam menangani korban bukan segalanya, tetapi ketepatan penanganan tanpa membahayakan keselamatan penolong tetap menjadi hal yang harus diutamakan," imbuhnya. Disinggung
mengenai insentif yang diterima Tim SAR, Supriyono menjelaskan bahwa menjadi Tim SAR merupakan kebanggaan tersendiri, apalagi mendapatkan pengakuan dari pemerintah, meskipun penting, insentif bukanlah satu-satunya pendorong anggota untuk ikut bergabung.(-)