POTRET KELUARGA, DARI MASA KE MASA

  • 21 Maret 2011 08:47:21
  • 2635 views

Dahulu kala, ketika orang-orang masih hidup secara nomaden dan agama belum diturunkan ke bumi, masih belum ada keluarga dalam arti sebenarnya. Karena pada masa itu, orang belum berpikir untuk membangun keluarga dengan tata cara dan pola hidup seperti sekarang ini. Mereka belum mengerti arti pernikahan. Apalagi membangun keluarga kecil yang sejahtera dan bahagia. Yang mereka tahu adalah kawin dan hidup bersama secara berkelompok membentuk suatu persekutuan hidup yang saling tolong menolong dan saling membantu.


Dalam satu kelompok bisa terdiri dari belasan atau puluhan pasangan yang hidup bersama, makan bersama dan berkumpul bersama membangun suku-suku. Mereka masih mengharamkan perkawinan antar suku, kecuali untuk maksud-maksud tertentu. Sehingga perkawinan sedarah sering terjadi. Akibatnya sulit pada waktu itu untuk menghindarkan penyakit keturunan dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.


Karena belum mengerti arti pernikahan yang sebenarnya, maka makna anak bagi mereka lebih dihargai sebagai penyedia tenaga, bukan sebagai penerus kebudayaan yang harus ditingkatkan kualitasnya. Salah satu penyebabnya adalah karena pekerjaan pokoknya adalah berburu. Maka kaum lelaki pergi menjelajah hutan mencari hewan buruan, sementara yang perempuan mencari kayu bakar dan menjaga rumah (atau lebih layak disebut perkemahan) mereka. Lebih dari itu, mereka tidak merasa risih atau terganggu jika ada diantara mereka ada yang saling bertukar pasangan. Mereka belum mengenal istilah selingkuh. Yang mereka tahu, bertukar pasangan dan kawin dengan orang-orang yang masih memilliki hubungan darah tidak dilarang. Apalagi hanya itu, pada daerah-daerah tertentu di pedalaman, menyuguhkan seorang wanita sebagai salah satu jamuan untuk tamu, bukanlah hal yang mengherankan. Budaya ini berlangsung terus secara turun temurun, hingga sampai pada masa agama diturunkan ke bumi. Karena ajaran agama telah mengharuskan mereka untuk membenahi diri. Apalagi pola kehidupan mereka telah mulai berubah dan menetap setelah teknologi bercocok tanam serta perawatan tanaman pangan mereka kuasai.....

Selengkapnya silakan download file (81Kb)