BUPATI KULON PROGO DUKUNG SIKAP KRITIS WARTAWAN

  • Dibaca 2068 kali
  • 21 Oktober 2010 08:15:59

Bupati Kulon Progo H Toyo Santoso Dipo memberikan apresiasi terhadap wartawan yang bersikap kritis karena dapat sebagai kontrol sekaligus bahan evaluasi untuk perbaikan. "Tetapi sikap kritis tersebut harus didasari dengan rambu-rambu kode etik dan dapat mencerminkan identitas masyarakat Yogyakarta," katanya pada acara audiensi dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Yogyakarta, Selasa (19/10), di rumah dinasnya di Wates.


Pengurus PWI Cabang Yogyakarta yang audiensi dengan Bupati Kulon Progo meliputi Ketua PWI Cabang Yogyakarta Drs.Sihono HT bersama Sekretaris Primaswolo
Sudjono,SPt, Ketua Bidang Hukum dan pembelaan Wartawan Drs.Hudono SH, Drs.Swasta Dayanto dan Ketua Pokja Kulon Progo, R.Agus Sutata. Menurutnya, sikap kritis dalam penulisan berita hasil liputan sangat dibutuhkan. Sebagai seorang bupati dan juga kalangan birokrasi tidak dapat melepaskan peran wartawan untuk mengetahui informasi lebih cepat yang terjadi disekitarnya. Berita kritis yang mengungkap suatu kelemahan dan kekurangan sebagai bahan evaluasi itu diperlukan. Terlalu menyajikan berita yang baik saja akan menjadi tidak baik, karena tidak ada kontrol untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangannya. Namun demikian berita tersebut harus didasari fakta yang dapat dipertanggungjawabkan dan tidak mencemarkan nama baik seseorang. "Dapat diibaratkan kita mencintai seseorang. Kalau mencintai sungguh-sungguh tidak
selamanya memuji tetapi juga melakukan kritik dan saran untuk kebaikan," katanya.

 
Bupati pada kesempatan tersebut juga menyampaikan dukungannya terhadap program kerja PWI Yogyakarta yang hendak memberikan pelatihan jurnalistik bagi kalangan birokrasi mulai dari SKPD hingga tingkat pemerintahan desa. Sihono menjelaskan selain mengadakan pelatihan jurnalistik, PWI Cabang Yogyakarta berencana memberikan pelatihan penulisan ilmiah bagi para guru di Kabupaten Kulon Progo. Banyak guru berpotensi melakukan penulisan tersebut namun kendala yang dihadapi para guru, kesulitan menuangkan dalam bentuk tulisan. PWI Yogyakarta dalam kesempatan tersebut, juga melaporkan rencana Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwada) Yogyakarta yang akan berlangsung Desember mendatang.(-)