DESA TAWANGSARI MAJU LOMBA DBKS PROPINSI

  • 28 Juli 2010 14:00:14
  • 2013 views

Era globalisasi jendela informasi dunia seolah terbuka lebar. Informasi tentang apapun begitu mudah didapatkan, baik hal yang positif maupun negatif. Hal-hal yang positif bermanfaat untuk membuka wawasan dan menambah khasanah pengetahuan, sedangkan yang negatif akan membawa pengaruh buruk bagi perkembangan mental, sosial, bahkan moral terutama pada generasi penerus bangsa, anak-anak dan para pemuda. Benteng yang paling kuat untuk mengurangi dan menangkal pengaruh-pengaruh yang kurang baik adalah keluarga.


Pendidikan dan penanaman norma dan nilai yang baik dalam sebuah keluarga akan menciptakan anak-anak yang bermoral dan berbudi pekerti sehingga mampu memilah dan memilih hal-hal yang baik maupun buruk. Hal ini diungkapkan Bupati Kulon Progo H.Toyo Santoso Dipo, dalam acara Penilaian Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) Tingkat Propinsi DIY, di Balai Desa Tawangsari Kecamatan Pengasih Rabu (28/07). Acara dihadiri Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kulon Progo Drs.H.Noor Hamid,M.Pd.I, Kabag Kesra Setda Eko Wisnu Wardhana,SE, Camat Pengasih Dra.Sri Harmintarti,MM.

Tentunya kita pernah mendengar tentang masyarakat madani yang merupakan sebuah gambaran tentang masyarakat sukses yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Begitu inginnya masyarakat berada dalam sebuah masyarakat yang makmur, aman, tentram dan damai," kata Toyo .

Ditambahkan, keluarga merupakan salah satu elemen yang akan membangun sebuah masyarakat. Keluarga merupakan salah satu tahapan dalam mewujudkan masyarakat madani. Dengan pemahaman tentang ini tidak terlalu sulit untuk menyimpulkan bahwa sebuah keluarga sakinah (Keluarga yang berhasil menurut standar Islami) adalah cerminan sebuah masyarakat madani.

Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Propinsi DIY, selaku ketua Tim Penilai Lomba DBKS , Drs.H. Affandi, M.Pd.I.mengatakan  tujuan dari acara ini adalah untuk mewujudkan keteladan bagi keluarga dalam pembangunan keluarga sakinah mawadah warohmah melalui ajaran agama, akhlakukl karimah dan sosial serta memberikan apresiasi kepada pasangan suami-istri dan keluarga yang berhasil menjadi panutan di lingkungan masyarakat dan memberikan penghargaan kepada desa atau kelurahan yang telah berhasil melaksanakan pembinaan DBKS di propinsi DIY.

" Jumlah DBKS di DIY mencapai 295 Desa dari keseluruhan 438 Desa, sisanya belum, sehingga menjadi program di tahun mendatang, apabila semua desa baik, kecamatan menjadi baik seterusnya sampai kabupaten hingga NKRI menjadi semakin baik,"ujar Affandi.

Sementara Kepala Desa Tawangsari, Martana menjelaskan, perkembangan warga binaan kategori sakinah tahun I 2008 terdapat Pra Sakinah 120 KK, Sakinah I 174 KK, Sakinah II 307 KK, Sakinah III 101 KK, dan Sakinah IV 7 KK jumlah keseluruhan 709 KK, tahun II 2009 Pra Sakinah 115 KK, Sakinah I 175 KK, Sakinah II 309 KK, Sakinah III 103 KK, dan Sakinah IV 7 KK, dan tahun III hingga Mei 2010 Pra Sakinah 149 KK, Sakinah I 183 KK, Sakinah II 471 KK, Sakinah III 165 KK, dan Sakinah IV 31 KK jumlah 992 KK. (-Media Center)