ASPEK KEGOTONG-ROYONGAN PATUT DILESTARIKAN
- Dibaca 2268 kali
- 29 Mei 2009 00:00:00
Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo mengatakan dalam rangka memperkuat kesadaran bersama terhadap pergeseran arah kebijakan pembangunan pada era reformasi dan otonomi daerah dengan mengedepankan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, diperlukan semangat kebersamaan yang kuat untuk maju yang didukung kesungguhan, ketekunan, keuletan, dan kesabaran dari seluruh pelaku pembangunan.
Hal itu diungkapkan Bupati pada acara Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Kabupaten Kulon Progo, Kamis (28/5) di balai desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang. Pencanangan dilakukan dengan pemukulan kentongan oleh Bupati. Hadir pada acara tersebut jajaran Muspida, segenap pejabat pemkab, kepala desa se Kecamatana Kalibawang dan tokoh masyarakat setempat.
Pembangunan masyarakat desa sebagai basis pembangunan daerah dan pembangunan nasional, tambah Toyo, perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan pemda, agar kesenjangan kehidupan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan tidak semakin melebar yang dapat berimplikasi terhadap timbulnya kecemburuan sosial yang dapat mengarah kepada disintegrasi sosial bahkan disintegrasi bangsa. ?Kearifan nilai-nilai sosial budaya lokal dalam aspek kegotong-royongan dan keswadayaan patut didayagunakan, dilestarikan dan dikembangkan, agar menjadi potensi efektif dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat desa,?tandasnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, sejalan dengan tema BBGRM ?Dengan Semangat Gotong Royong Kita Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Teknologi Tepat Guna, Program Keluarga Berencana dan Pembinaan Anak Menuju Indonesia Mandiri?, diharapkan warga masyarakat dapat mulai memanfaatkan teknologi tepat guna/teknologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan semakin mengefisienkan penggunaan sumber daya alam dalam mengurangi ketergantungan pada peralatan-peralatan pabrikan. Dengan berkurangnya ketergantungan tersebut maka masyarakat akan semakin menunjukkan tingkat kemandiriannya.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa, Perempuan, dan Keluarga Berencana, Drs.Krissutanto, BBGRM tahun 2009 dilaksanakan secara serentak di setiap desa dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat seperti TP PKK, Karang taruna, RT/RW dan LPMD.
Dikatakan, sasaran kegiatan meliputi bidang kemasyarakatan, ekonomi, social budaya dan lingkungan.?Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini, Bupati dan kepala SKPD akan melakukan kunjungan kerja di setiap kecamatan,?imbuhnya.
Sementara itu Camat Kalibawang Drs.Suwarna mengatakan dalam rangka meningkatkan pembangunan sarana fisik di masyarakat, program pemkab stimulant semen agar dilanjutkan. Pembangunan sarana prasarana fisik dan non fisik di masing-masing desa seKecamatan Kalibawang yang bersumber dari APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten, APBDES dan PNPM mampu menghasilkan swadaya masyarakat sebesar Rp.644.607.153,- , sedangkan bantuan semen 7.543 Zak swadaya masyarakat Rp.301.188.200,-.
Usai acara pencanangan, Bupati dan rombongan melakukan peresmian, pemberian bantuan dan peninjauan lapangan diantaranya, peresmian Gedung LKM Binangun , Mushola dan Pagar Kompleks Desa Banjaroya, Jalan aspal, Gapura Makam Giling, dan PAUD. Penanaman bibit Durian Menoreh, mencoba pemanfaatan Biogas, dan mengunjungi industri tenun Santa Maria Boro di kompleks Panti Asuhan.
Hal itu diungkapkan Bupati pada acara Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Kabupaten Kulon Progo, Kamis (28/5) di balai desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang. Pencanangan dilakukan dengan pemukulan kentongan oleh Bupati. Hadir pada acara tersebut jajaran Muspida, segenap pejabat pemkab, kepala desa se Kecamatana Kalibawang dan tokoh masyarakat setempat.
Pembangunan masyarakat desa sebagai basis pembangunan daerah dan pembangunan nasional, tambah Toyo, perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan pemda, agar kesenjangan kehidupan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan tidak semakin melebar yang dapat berimplikasi terhadap timbulnya kecemburuan sosial yang dapat mengarah kepada disintegrasi sosial bahkan disintegrasi bangsa. ?Kearifan nilai-nilai sosial budaya lokal dalam aspek kegotong-royongan dan keswadayaan patut didayagunakan, dilestarikan dan dikembangkan, agar menjadi potensi efektif dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat desa,?tandasnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, sejalan dengan tema BBGRM ?Dengan Semangat Gotong Royong Kita Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Teknologi Tepat Guna, Program Keluarga Berencana dan Pembinaan Anak Menuju Indonesia Mandiri?, diharapkan warga masyarakat dapat mulai memanfaatkan teknologi tepat guna/teknologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan semakin mengefisienkan penggunaan sumber daya alam dalam mengurangi ketergantungan pada peralatan-peralatan pabrikan. Dengan berkurangnya ketergantungan tersebut maka masyarakat akan semakin menunjukkan tingkat kemandiriannya.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa, Perempuan, dan Keluarga Berencana, Drs.Krissutanto, BBGRM tahun 2009 dilaksanakan secara serentak di setiap desa dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat seperti TP PKK, Karang taruna, RT/RW dan LPMD.
Dikatakan, sasaran kegiatan meliputi bidang kemasyarakatan, ekonomi, social budaya dan lingkungan.?Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini, Bupati dan kepala SKPD akan melakukan kunjungan kerja di setiap kecamatan,?imbuhnya.
Sementara itu Camat Kalibawang Drs.Suwarna mengatakan dalam rangka meningkatkan pembangunan sarana fisik di masyarakat, program pemkab stimulant semen agar dilanjutkan. Pembangunan sarana prasarana fisik dan non fisik di masing-masing desa seKecamatan Kalibawang yang bersumber dari APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten, APBDES dan PNPM mampu menghasilkan swadaya masyarakat sebesar Rp.644.607.153,- , sedangkan bantuan semen 7.543 Zak swadaya masyarakat Rp.301.188.200,-.
Usai acara pencanangan, Bupati dan rombongan melakukan peresmian, pemberian bantuan dan peninjauan lapangan diantaranya, peresmian Gedung LKM Binangun , Mushola dan Pagar Kompleks Desa Banjaroya, Jalan aspal, Gapura Makam Giling, dan PAUD. Penanaman bibit Durian Menoreh, mencoba pemanfaatan Biogas, dan mengunjungi industri tenun Santa Maria Boro di kompleks Panti Asuhan.