SENIMAN KULONPROGO CIPTAKAN LAGU CAMPURSARI KB
- Dibaca 3427 kali
- 29 Mei 2009 00:00:00
Seniman Kulonprogo yang dimotori oleh Budi Jolong dan kawan-kawan dalam dua bulan terakhir ini berupaya menciptakan lagu campusari Keluarga Berencana (KB) dengan pembiayaan dari BKKBN Propinsi DIY. Lagu yang berjudul ?Mas Gundul Melu KB? ini dimaksudkan sebagai bagian dari strategi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) agar KB kembali dikenal oleh masyarakat luas khususnya di wilayah propinsi DIY termasuk di Kabupaten Kulonprogo. Melalui lagu ini diharapkan akan tumbuh kesadaran akan perlunya KB bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. Bukan sekedar untuk mengatur kelahiran dalam rangka pengendalian jumlah penduduk, tetapi juga untuk menjaga kesehatan ibu anak serta meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan mengikuti KB dipastikan keluarga akan bahagia dan sejahtera tanpa harus dipusingkan oleh kebutuhan keluarga yang makin hari makin membengkak.
Demikian dikatakan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (PMPDP&KB) Kabupaten Kulonprogo Drs. Krissutanto didampingi oleh Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Drs. Mardiya di sela-sela syuting videoklip lagu tersebut di lingkungan kantor BPMPDP&KB serta Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulonprogo, Rabu (27/5). Ditambahkan oleh Krissutanto, bila lagu yang juga mengambil profil keluarga Wakil Bupati Kulonprogo H. Mulyono ini sudah jadi, selain akan ditayangkan di televisi dan diperdengarkan di radio, juga akan menjadi kado istimewa buat propinsi DIY pada puncak Harganas XVI tahun 2009 yang menurut rencana akan dipusatkan di Kabupaten Bantul sekaligus menjadi momentum yang baik untuk menyemarakkan kembali program KB melalui media seni yang di masa lalu terbukti efektif untuk menyosialisasikan KB di masyarakat luas.
Menurut Krissutanto, dengan ditetapkannya visi baru program KB yakni ?Seluruh Keluarga Ikut KB? dan misi ?Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera? sebagai bagian dari pencitraan kembali program KB di masyarakat, upaya promotif program-program KB harus semakin digiatkan. Untuk kepentingan itu, tidak cukup hanya melalui penyuluhan dan KIE individu maupun kelompok sebagaimana rutin dilakukan oleh Penyuluh KB, tetapi juga harus memanfaatkan media lain yang mampu menarik minat keluarga dan seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang umur, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan maupun pekerjaan. Media melalui lagu inilah yang ditangkap oleh Badan PMPDP&KB Kabupaten Kulonprogo sebagai media efektif untuk memasyarakatkan program KB setelah hampir satu dasa warsa terakhir kurang mendapat perhatian.
Gagasan membuat lagu campursari KB oleh seniman Kulonprogo, diawali dengan pertemuan sekitar 25 orang pelaku seni yang terdiri dari dalang, penyanyi campursari, seniman kethoprak, sholawatan, seni tari, dagelan dan MC se- Kabupaten Kulonprogo, pada hari Selasa, 31 Maret 2009 lalu, bertempat di ruang pertemuan PMPDP&KB Jalan Sugiman-Watulunyu Wates. Dalam acara yang dikemas melalui bentuk kegiatan ?Sosialisasi KB pada Pelaku Seni? ini para pelaku seni awalnya diberi wawasan tentang KB di era otonomi oleh Kabid KB Drs. HM Dawam dan Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan KB & Kesehatan Reproduksi Drs. Mardiya. Pada saat itu juga hadir dan mengisi acara sosialisasi mantan Kasi Penerangan dan Motivasi (Penmot) BKKBN Kulonprogo di tahun 2000 an Peserta lain yang hadir adalah pencipta lagu campursari Budi Jolong, penyanyi top Kulonprogo Mbak Mamiek, Ira dan Ndari, pemain kethoprak kawakan Murdopo serta Kabid Keluarga Sejahtera (KS) Drs. Harminto, MM.
Adanya reaksi positif dari para seniman saat itu, telah menggelitik Kasubid Advokasi Konseling Drs. Mardiya untuk melontarkan gagasan bagaimana bila pelaku seni Kulonprogo berpartisipasi aktif menyosialisasikan program KB melalui keahlian masing-masing. Gagasan tersebut disetujui oleh para pelaku seni, di antaranya Budi Jolong yang berkeinginan menciptakan lagu campur sari KB. Bahkan dalam komunikasi selanjutnya, Budi Jolong yang belakangan aktif menawarkan Produk Teh Herbal Salama Nusantara Kulonprogo lewat gubahan lagunya ?Makutho Dewo? yang sudah terjual luas di pasaran ini menyatakan akan segera merealisasikan keinginannya bila sarana prasarana pendukungnya ada. Karena keinginan yang kuat, Drs. Mardiya berupaya mencari jalan keluar dengan melakukan pendekatan intensif pada BKKBN Propinsi DIY hingga terjadi kesepakatan pembiayaan dari institusi tersebut dengan dukungan fasilitas tempat dan akomodasi dari Badan PMPDP& KB Kabupaten Kulonprogo.
?Di Kulonprogo nantinya akan kami bentuk Kelompok Pelaku Seni Peduli KB, agar aktivitas mereka yang berkaitan dengan KB terakomodir dalam wadah yang jelas. Apalagi belakangan ini, para seniman telah mulai bergerak dengan tampilnya berbagai aktivitas seni untuk KIE KB seperti dagelan KB pada saat penyelenggaraan Rakerda KB serta atraksi seni Reog Soreng yang menggambarkan pentingnya mengikuti KB Pria pada saat penilaian Kelompok KB Pria Kokoh di Kecamatan Girimulyo, ? kata Krissutanto.
Sumber berita: Drs. Mardiya
Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo
HP. 081328819945
Demikian dikatakan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (PMPDP&KB) Kabupaten Kulonprogo Drs. Krissutanto didampingi oleh Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Drs. Mardiya di sela-sela syuting videoklip lagu tersebut di lingkungan kantor BPMPDP&KB serta Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulonprogo, Rabu (27/5). Ditambahkan oleh Krissutanto, bila lagu yang juga mengambil profil keluarga Wakil Bupati Kulonprogo H. Mulyono ini sudah jadi, selain akan ditayangkan di televisi dan diperdengarkan di radio, juga akan menjadi kado istimewa buat propinsi DIY pada puncak Harganas XVI tahun 2009 yang menurut rencana akan dipusatkan di Kabupaten Bantul sekaligus menjadi momentum yang baik untuk menyemarakkan kembali program KB melalui media seni yang di masa lalu terbukti efektif untuk menyosialisasikan KB di masyarakat luas.
Menurut Krissutanto, dengan ditetapkannya visi baru program KB yakni ?Seluruh Keluarga Ikut KB? dan misi ?Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera? sebagai bagian dari pencitraan kembali program KB di masyarakat, upaya promotif program-program KB harus semakin digiatkan. Untuk kepentingan itu, tidak cukup hanya melalui penyuluhan dan KIE individu maupun kelompok sebagaimana rutin dilakukan oleh Penyuluh KB, tetapi juga harus memanfaatkan media lain yang mampu menarik minat keluarga dan seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang umur, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan maupun pekerjaan. Media melalui lagu inilah yang ditangkap oleh Badan PMPDP&KB Kabupaten Kulonprogo sebagai media efektif untuk memasyarakatkan program KB setelah hampir satu dasa warsa terakhir kurang mendapat perhatian.
Gagasan membuat lagu campursari KB oleh seniman Kulonprogo, diawali dengan pertemuan sekitar 25 orang pelaku seni yang terdiri dari dalang, penyanyi campursari, seniman kethoprak, sholawatan, seni tari, dagelan dan MC se- Kabupaten Kulonprogo, pada hari Selasa, 31 Maret 2009 lalu, bertempat di ruang pertemuan PMPDP&KB Jalan Sugiman-Watulunyu Wates. Dalam acara yang dikemas melalui bentuk kegiatan ?Sosialisasi KB pada Pelaku Seni? ini para pelaku seni awalnya diberi wawasan tentang KB di era otonomi oleh Kabid KB Drs. HM Dawam dan Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan KB & Kesehatan Reproduksi Drs. Mardiya. Pada saat itu juga hadir dan mengisi acara sosialisasi mantan Kasi Penerangan dan Motivasi (Penmot) BKKBN Kulonprogo di tahun 2000 an Peserta lain yang hadir adalah pencipta lagu campursari Budi Jolong, penyanyi top Kulonprogo Mbak Mamiek, Ira dan Ndari, pemain kethoprak kawakan Murdopo serta Kabid Keluarga Sejahtera (KS) Drs. Harminto, MM.
Adanya reaksi positif dari para seniman saat itu, telah menggelitik Kasubid Advokasi Konseling Drs. Mardiya untuk melontarkan gagasan bagaimana bila pelaku seni Kulonprogo berpartisipasi aktif menyosialisasikan program KB melalui keahlian masing-masing. Gagasan tersebut disetujui oleh para pelaku seni, di antaranya Budi Jolong yang berkeinginan menciptakan lagu campur sari KB. Bahkan dalam komunikasi selanjutnya, Budi Jolong yang belakangan aktif menawarkan Produk Teh Herbal Salama Nusantara Kulonprogo lewat gubahan lagunya ?Makutho Dewo? yang sudah terjual luas di pasaran ini menyatakan akan segera merealisasikan keinginannya bila sarana prasarana pendukungnya ada. Karena keinginan yang kuat, Drs. Mardiya berupaya mencari jalan keluar dengan melakukan pendekatan intensif pada BKKBN Propinsi DIY hingga terjadi kesepakatan pembiayaan dari institusi tersebut dengan dukungan fasilitas tempat dan akomodasi dari Badan PMPDP& KB Kabupaten Kulonprogo.
?Di Kulonprogo nantinya akan kami bentuk Kelompok Pelaku Seni Peduli KB, agar aktivitas mereka yang berkaitan dengan KB terakomodir dalam wadah yang jelas. Apalagi belakangan ini, para seniman telah mulai bergerak dengan tampilnya berbagai aktivitas seni untuk KIE KB seperti dagelan KB pada saat penyelenggaraan Rakerda KB serta atraksi seni Reog Soreng yang menggambarkan pentingnya mengikuti KB Pria pada saat penilaian Kelompok KB Pria Kokoh di Kecamatan Girimulyo, ? kata Krissutanto.
Sumber berita: Drs. Mardiya
Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo
HP. 081328819945