UPPKS SIDOMEKAR MAJU LOMBA TINGKAT NASIONAL
- Dibaca 2573 kali
- 27 Mei 2009 00:00:00
Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Sido Mekar yang beralamat di Dusun Bantar Kulon, Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo, akan mewakili Propinsi DIY untuk maju lomba kelompok UPPKS tingkat nasional pada awal bulan Juni mendatang. Kepastian maju lomba di tingkat nasional ini diperoleh setelah mengalahkan empat kelompok pesaingnya dari kabupaten/kota lain di Propinsi DIY, yakni Kelompok UPPKS Melati dari Klitren Gondokusuman Kota Yogyakarta, Kelompok UPPKS Kembang Songo dari Grogol 9 Kretek Bantul, Kelompok UPPKS Mandiri dari Paraksari Pakem Sleman dan Kelompok UPPKS Ngudi Lestari dari Piyaman Wonosari Gunungkidul. Dengan terpilihnya kelompok UPPKS Sido Mekar maju ke tingkat nasional, berarti dalam 3 tahun terakhir kelompok UPPKS di Kulon Progo telah maju lomba ke tingkat nasioal sebanyak dua kali. Karena sebelumnya di tahun 2007, kelompok UPPKS Melati dari Kopat Karangsari Pengasih juga maju di tingkat nasional dengan produk unggulannya berupa produk emping melinjo dan emping garut.
Atas kemenangannya itu, menurut ketua kelompok UPPKS Sido Mekar Ny. Hertati Wahyuni, kini kelompoknya sibuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan lomba di tingkat nasional. Selain melakukan pembenahan administrasi yang dirasa kurang pas dan melengkapinya agar sesuai standar administrasi kelompok, kelompok ini juga menyiapkan CD kegiatan kelompok yang dibantu oleh Koordinator PKB setempat Ir Sudarmi dan Penyuluh KB Nurhadi Yuwono, SH. Tidak ketinggalan pula disiapkan profil kelompok yang menceriterakan secara lengkap kondisi kelompok mulai dari kepengurusan, keanggotaan kelompok, dinamika kelompok, usaha kelompok hingga kondisi pendukung untuk pengembangan usaha, kemitraan, sertifikasi dan sebagainya. Penyusunan profil juga dilengkapi dengan foto-foto kegiatan dan berbagai piagam penghargaan yang pernah diterima oleh kelompok.
Mengingat lomba sudah semakin dekat, dan pelaksanaannya di Jakarta, Ny. Hertati Wahyuni mengatakan bahwa yang sangat penting juga harus dipersiapkan adalah mempersiapkan dirinya sendiri dan salah satu pengurus kelompok baik dari sisi pengetahuan dan ketrampilan mengelola kelompok maupun dari sisi mentalnya. Apalagi yang dihadapi di tingkat nasional bukan sekedar kelompok yang dapat berjalan dan tumbuh berkembang secara baik, tetapi dipastikan memiliki keunggulan masing-masing. Entah dari sisi sumber daya, potensi daerah, kualitas produk, manajemen produksi, pemasaran maupun kemitraannya. Dengan demikian, Ny. Hertati menganggap ini sebuah tantangan yang harus dihadapi dengan penuh keyakinan.
Tentang keyakinan untuk memperoleh kemenangan di tingkat nasional, menurutnya bukanlah sesuatu yang ?ngoyo woro?. Karena selain produk kelompok yang berupa Manisan Terong Rasa Kurma (Materama) sudah menjadi ikon, kelompoknya telah memiliki sejarah cukup panjang dan penuh lika-liku tantangan. Dipaparkan oleh Ny. Hertati Wahyuni, kelompok UPPKS yang dipimpinnya berdiri pada tahun 1995 dan sekarang ini beranggotakan 25 orang dan sebagian besar termasuk keluarga Pra Sejahtera dan KS I. Dari anggota sejumlah itu, yang masih termasuk kelompok Pasangan Usia Subur (PUS) 19 orang dan yang mengikuti KB 17 orang dengan rincian pengguna IUD 10 orang, Suntik 6 orang dan MOW 1 orang. Kelompok UPPKS Sido Mekar melaksanakan pertemuan rutin setiap tanggal 5 yang dijadikan media untuk pembinaan, bertukar informasi, pembayaran angsuran dan simpan pinjam anggota. Dalam pertemuan anggota juga dilaksanakan arisan serta pencatatan pelaporan mengenai kondisi keuangan terakhir.
Tentang sejarah pendiriannya, Hertati Wahyuni mengisahkan bahwa kelompok UPPKS Sido Mekar yang berdiri pada tahun 1995 ini dilatar belakangi oleh banyaknya keluarga yang mempunyai kegiatan ekonomi produktif mengalami keterbatasan modal dan membutuhkan dukungan finansial untuk meningkatkan usahanya. Kelompok ini awalnya mendapat bantuan modal dari BKKBN sebesar Rp 200 ribu, kemudian di tahun 1998 mendapat bantuan modal dari UPK PKK Kecamatan Sentolo sebesar Rp. 1,8 juta yang digunakan untuk penambahan modal bagi anggota yang memiliki usaha. Lalu berkembang pinjamannya menjadi Rp 3.000.000,- pada tahun 2000, dan karena prestasinya yang tidak pernah telat/ menunggak dalam pengangsuran oleh PPK hampir tiap tahun diberi suntikan modal yang besarnya berlipat.
?Tahun 2007 lalu, kelompok kami mengajukan pinjaman Kredit Kencana pada Bank Pasar Kulonprogo sebesar Rp. 5 juta dan pada tahun 2008 juga mendapat tambahan modal dari Gramen Bank sebesar Rp 10 juta yang kami gunakan untuk meningkatkan usaha kelompok dan anggota dengan harapan dapat meningkatkan penghasilan keluarga sehingga mereka yang sebelumnya dalam kondisi Pra Sejahtera dan KS I dapat meningkat ke KS II, III maupun KS III Plus. Untuk tahun 2009 ini, PPK yang sekarang menjadi PNPM Mandiri masih memberi suntikan modal sebesar Rp 24 juta yang dipastikan untuk membesarkan usaha kelompok, ? katanya.
Sumber berita: Drs. Mardiya
Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo
HP. 081328819945
Atas kemenangannya itu, menurut ketua kelompok UPPKS Sido Mekar Ny. Hertati Wahyuni, kini kelompoknya sibuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan lomba di tingkat nasional. Selain melakukan pembenahan administrasi yang dirasa kurang pas dan melengkapinya agar sesuai standar administrasi kelompok, kelompok ini juga menyiapkan CD kegiatan kelompok yang dibantu oleh Koordinator PKB setempat Ir Sudarmi dan Penyuluh KB Nurhadi Yuwono, SH. Tidak ketinggalan pula disiapkan profil kelompok yang menceriterakan secara lengkap kondisi kelompok mulai dari kepengurusan, keanggotaan kelompok, dinamika kelompok, usaha kelompok hingga kondisi pendukung untuk pengembangan usaha, kemitraan, sertifikasi dan sebagainya. Penyusunan profil juga dilengkapi dengan foto-foto kegiatan dan berbagai piagam penghargaan yang pernah diterima oleh kelompok.
Mengingat lomba sudah semakin dekat, dan pelaksanaannya di Jakarta, Ny. Hertati Wahyuni mengatakan bahwa yang sangat penting juga harus dipersiapkan adalah mempersiapkan dirinya sendiri dan salah satu pengurus kelompok baik dari sisi pengetahuan dan ketrampilan mengelola kelompok maupun dari sisi mentalnya. Apalagi yang dihadapi di tingkat nasional bukan sekedar kelompok yang dapat berjalan dan tumbuh berkembang secara baik, tetapi dipastikan memiliki keunggulan masing-masing. Entah dari sisi sumber daya, potensi daerah, kualitas produk, manajemen produksi, pemasaran maupun kemitraannya. Dengan demikian, Ny. Hertati menganggap ini sebuah tantangan yang harus dihadapi dengan penuh keyakinan.
Tentang keyakinan untuk memperoleh kemenangan di tingkat nasional, menurutnya bukanlah sesuatu yang ?ngoyo woro?. Karena selain produk kelompok yang berupa Manisan Terong Rasa Kurma (Materama) sudah menjadi ikon, kelompoknya telah memiliki sejarah cukup panjang dan penuh lika-liku tantangan. Dipaparkan oleh Ny. Hertati Wahyuni, kelompok UPPKS yang dipimpinnya berdiri pada tahun 1995 dan sekarang ini beranggotakan 25 orang dan sebagian besar termasuk keluarga Pra Sejahtera dan KS I. Dari anggota sejumlah itu, yang masih termasuk kelompok Pasangan Usia Subur (PUS) 19 orang dan yang mengikuti KB 17 orang dengan rincian pengguna IUD 10 orang, Suntik 6 orang dan MOW 1 orang. Kelompok UPPKS Sido Mekar melaksanakan pertemuan rutin setiap tanggal 5 yang dijadikan media untuk pembinaan, bertukar informasi, pembayaran angsuran dan simpan pinjam anggota. Dalam pertemuan anggota juga dilaksanakan arisan serta pencatatan pelaporan mengenai kondisi keuangan terakhir.
Tentang sejarah pendiriannya, Hertati Wahyuni mengisahkan bahwa kelompok UPPKS Sido Mekar yang berdiri pada tahun 1995 ini dilatar belakangi oleh banyaknya keluarga yang mempunyai kegiatan ekonomi produktif mengalami keterbatasan modal dan membutuhkan dukungan finansial untuk meningkatkan usahanya. Kelompok ini awalnya mendapat bantuan modal dari BKKBN sebesar Rp 200 ribu, kemudian di tahun 1998 mendapat bantuan modal dari UPK PKK Kecamatan Sentolo sebesar Rp. 1,8 juta yang digunakan untuk penambahan modal bagi anggota yang memiliki usaha. Lalu berkembang pinjamannya menjadi Rp 3.000.000,- pada tahun 2000, dan karena prestasinya yang tidak pernah telat/ menunggak dalam pengangsuran oleh PPK hampir tiap tahun diberi suntikan modal yang besarnya berlipat.
?Tahun 2007 lalu, kelompok kami mengajukan pinjaman Kredit Kencana pada Bank Pasar Kulonprogo sebesar Rp. 5 juta dan pada tahun 2008 juga mendapat tambahan modal dari Gramen Bank sebesar Rp 10 juta yang kami gunakan untuk meningkatkan usaha kelompok dan anggota dengan harapan dapat meningkatkan penghasilan keluarga sehingga mereka yang sebelumnya dalam kondisi Pra Sejahtera dan KS I dapat meningkat ke KS II, III maupun KS III Plus. Untuk tahun 2009 ini, PPK yang sekarang menjadi PNPM Mandiri masih memberi suntikan modal sebesar Rp 24 juta yang dipastikan untuk membesarkan usaha kelompok, ? katanya.
Sumber berita: Drs. Mardiya
Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo
HP. 081328819945