Promosikan Pariwisata Kulon Progo Melalui ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023
- Dibaca 603 kali
- 30 Desember 2022 00:00:00
Wates - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menerima audiensi dari Panitia Penyelenggara Agenda ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di ruang rapat Menoreh, Kamis (30/12/2022). ASEAN Tourism Forum (ATF) sendiri akan diselenggarakan pada 2 hingga 5 Februari 2023 mendatang di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai tuan rumah.
Ketua Pelaksana ATF 2023, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara menyampaikan ASEAN Tourism Forum (ATF) merupakan ajang di bidang pariwisata yang paling bergengsi se-Asia Tenggara. Potensial seller dalam acara ATF terdiri dari 400 orang dari 10 negara ASEAN. Sedangkan buyer berasal dari 33 negara dengan total buyer 250.
“Rencananya pada (2/1) akan ada pembukaan hall A di JEC untuk UMKM dan terdapat panggung yang dapat diakses masyarakat umum. Sedangkan pada (3/1) itu pembukaan untuk keseluruhan acara ATF oleh Presiden di Prambanan. Travex juga baru akan dibuka dan sudah mulai ada B2B antara buyer dan seller di Hall B dan Hall C,” ujar Gusti Bendara selaku Ketua Pelaksana ATF 2023.
Dikatakan Gusti Bendara, tanggal 6 hingga 8 Februari akan ada Post Tour di seluruh Kabupaten dan Kota di DIY. Post Tour ini bertujuan untuk membuka pandangan peserta ATF tentang pariwisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk Kabupaten Kulon Progo.
“pada ATF ini merupakan kesempatan bagi seluruh Kabupaten/kota guna membuka pandangan mereka tentang pariwisata di DIY. Kami tentu ingin mengembalikan keputusannya ke Kulon Progo mau seperti apa bentuk paketnya berapa jumlahnya dan sebagainya,” imbuh Gusti Bendara.
Gusti Bendara berharap ATF ini bisa membuka gerbang Jogja menjadi taraf internasional walaupun prediksi 2023 masih didominasi oleh sinyal resesi global. Tapi tidak menutup kemungkinan, travel atau buyer yang hadir di Jogja ini akan memikirkan paketnya dan akan mengenalkan Jogja ke negara – negara mereka dan Kulon Progo untuk pariwisatany.
Menanggapi hal tersebut, untuk Post Tour Pj. Bupati Kulon Progo ingin menyasar pada negara yang kondisi geografisnya tidak memiliki sawah dan laut. Harapannya, hal ini dapat menarik peserta delegasi untuk mengunjungi pariwisata di Kabupaten Kulon Progo.
“Kita cari negara yang tidak memiliki sawah, negara yang tidak memiliki laut, mungkin punya potensi yang tinggi untuk mengunjungi Kulon Progo,” ujar Tri.
Pj. Bupati Kulon Progo juga meminta Dinas Koperasi untuk mengkomunikasikan kepada UKM – UKM untuk produk UMKM yang akan dipamerkan adalah produk yang pernah dikurasi oleh Dinas Koperasi DIY atau Dinas Koperasi Kulon Progo, maupun oleh Bank Indonesia dengan rating yang tinggi.
“Kedua adalah produk yang sudah masuk di Si Bakul atau produk UKM yang sudah diekspor. Selain itu, produk yang dikurasi bukan hanya dari produk dan kualitas produk tetapi juga manajemen di balik produk itu juga harus dikurasi,” imbuh Tri. MC. Kab. Kulon Progo/Kinanti/hry.