KB Memberi Banyak Manfaat Bagi Keluarga
- Dibaca 3594 kali
- 28 Oktober 2009 08:18:42
Mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan program Keluarga Berencana (KB) dalam lingkungan keluarga, sebenarnya banyak memberi manfaat pada keluarga itu sendiri. Bukan saja karena dengan mengikuti KB maka kesehatan ibu menjadi lebih terjaga, kehamilan tidak diinginkan dapat dicegah dan keharmonisan keluarga dapat ditingkatkan, tetapi dengan mengikuti KB secara tidak langsung akan mencegah anak kekurangan gizi, tumbuh kembangnya lebih terjamin serta kebutuhan ASI Eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi.
Demikian dikatakan oleh Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDP dan KB) Kabupaten Kulonprogo Drs. Mardiya yang didampingi Penyuluh KB Desa Pandowan Kecamatan Galur Drs. Paseran pada saat pertemuan penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta di Dusun Pandowan III, Desa Pandowan, Kecamatan Galur, Senin (26/10). Hadir dalam acara tersebut puluhan ibu-ibu rumah tangga, beberapa kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP), remaja dan tokoh masyarakat setempat. Ditambahkan oleh Mardiya, secara ekonomi, mengikuti program KB akan mengurangi kebutuhan rumah tangga di satu sisi, juga memberikan akses yang lebih luas pada keluarga yang bersangkutan untuk meningkatkan/menambah penghasilan keluarga di sisi lainnya. Logikanya sangat sederhana, dengan ber-KB maka jumlah anak akan lebih sedikit dari yang seharusnya, sehingga kebutuhan hidup sehari-hari, biaya kesehatan dan pendidikan anak serta kebutuhan lainnya dapat ditekan seoptimal mungkin. Lebih dari itu, karena keluarga tidak banyak direpotkan untuk mengurus anak, maka keluarga lebih berkesempatan untuk berwirausaha sehingga kemandiria ekonomi akan lebih dapat diwujudkan.
Menurut Mardiya secara sosial KB juga banyak memberi banyak keuntungan. Prinsipnya, dengan ber-KB, maka keluarga yang bersangkutan memiliki kesempatan lebih luas untuk bermasyarakat. Disamping itu, KB terbukti mampu meningkatkan peran ibu dalam pengambilan keputusan keluarga. Dengan demikian mengikuti program KB itu tidak ada ruginya, karena selain dianjurkan oleh pemerintah. Agama apapun juga mendorong terwujudnya keluarga yang sejahtera yang menjadi tujuan akhir dari program KB itu sendiri. Artinya, KB tidak hanya memberikan solusi untuk membangun keluarga kecil mandiri, tetapi juga keluarga yang memiliki ketahanan yang tinggi sehingga harmonisasinya dapat lebih terjaga.
“Yang harus dipahami adalah bahwa program KB itu tidak semata-mata berurusan dengan kontrasepsi, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana keluarga mengatur kehidupannya kelak secara lebih terencana melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga fungsi-fungsi keluarga yang terdiri dari fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan dapat dijalankan secara optimal,” katanya.
Dipaparkan oleh mantan Penyiap Bahan Pembinaan Ketahanan Keluarga pada Dinas Dukcapilkabermas Kabupaten Kulonprogo ini, dalam rangka PUP, program KB telah menyiapkan kegiatan yang dikemas dalam Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) serta Satuan Karya Keluarga Berencana (Saka Kencana). Kemudian dalam rangka pengaturan kelahiran telah diperluas akses dan peningkatan kualitas pelayanan kontrasepsi, baik pra, proses maupun pasca termasuk jaminan/ayoman bagi peserta KB yang gagal atau yang mengalami komplikasi. Selanjutnya dalam rangka pembinaan ketahanan keluarga, telah dikembangkan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Bina Lingkungan Keluarga (BLK). Sedangkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan keluarga telah dikembangkan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang dapat dijadikan media bagi keluarga kurang mampu (Pra KS dan KS I) untuk berlatih berwira usaha.
Sumber berita: Drs. Mardiya
Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo. HP. 081328819945