BPMPDP dan KB Akan Kembangkan 2 Kelompok PIK KRR
- Dibaca 1730 kali
- 26 Oktober 2009 08:21:24
Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDP dan KB) Kabupaten Kulonprogo melalui Bidang KB berencana mengembangkan 2 kelompok Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) di Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo dan SMA N 1 Pengasih. Kelompok ini nantinya akan menambah jumlah kelompok PIK KRR di Kulonprogo yang tadinya 17 kelompok menjadi 19 kelompok. Mengingat target yang diinginkan BKKBN Provinsi DIY untuk tahun 2009 hanya 18 kelompok, maka secara kuantitatif dipastikan pencapaian Kulonprogo akan lebih dari 100 persen. Apalagi beberapa sekolah juga telah menyatakan kesiapannya untuk membentuk kelompok PIK-KRR sejenis.
Demikian dikatakan oleh Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BPMPDP dan KB Kabupaten Kulonprogo Drs. Mardiya seusai menyajikan materi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di hadapan sekitar 30 siswa SMA N 1 Pengasih, di Ruang Audio Visual Aids (AVA), Sabtu (24/10) malam. Ditambahkan oleh Mardiya, menilik jumlah kelompok sasaran yang harus mendapatkan akses informasi dan pemahaman tentang KRR, upaya penumbuhan kelompok PIK-KRR tidak akan berhenti hanya sampai di situ. Di masa mendatang, akan terus ditumbuhkembangkan kelompok-kelompok dengan sasaran yang lebih bervariasi, tidak hanya jalur sekolah dan karang taruna, tetapi juga pondok pesantren, remaja masjid, remaja gereja, pramuka, dan sebagainya. Alasannya yang paling mendasar adalah bahwa informasi tentang KRR harus diketahui dan dipahami oleh seluruh remaja di Kulonprogo dalam rangka mengantisipasi merebaknya kenakalan remaja khususnya yang berkaitan dengan Triad KRR (Seksualitas, Napza dan HIV/AIDS.
Keberadaan PIK KRR menurut Mardiya, adalah dalam rangka mewujudkan “Tegar Remaja” yakni remaja yang tidak saja berperilaku sehat dan mau menunda usia perkawinannya, tetapi juga terhindar dari resiko Triad KRR, bercita-cita mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dan menjadi contoh, model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya. Remaja yang demikian ini semakin dibutuhkan keberadaannya, karena derasnya arus globalisasi telah menyebabkan tantangan dan hambatan untuk menjadi remaja yang berkualitas semakin besar dan berat. Apalagi bila remaja yang bersangkutan tidak memiliki benteng iman dan taqwa yang kuat.
“ Para remaja adalah harapan kita di masa depan. Mereka akan menjadi penentu cerah buramnya bangsa kita dikemudian hari. Sehingga sudah selayaknya kita menyiapkannya agar para remaja itu menjadi remaja yang tidak saja cerdas dan trampil, tetapi juga yang berkepribadian, memiliki iman dan taqwa yang kuat serta memiliki pemahaman yang benar tentang perilaku yang beresiko terutama yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya, “ kata Mardiya.
Sumber berita: Drs. Mardiya, Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo HP. 081328819945