Penjelasan:
Beredar sebuah unggahan berbahasa Inggris di media sosial yang meragukan adanya mutasi varian baru virus Covid-19. Pada unggahan tertulis narasi “Bagaimana kenaikan varian tertentu dapat dideteksi ketika test kit tidak menguraikan antara strain varian yang berbeda? Tidak ada tes "varian Delta", bagaimana bisa mendiagnosa itu sebagai varian delta?”.
Dilansir dari reuters.com, Jade Fulce, Juru Bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan bahwa varian corona yang baru dideteksi bukan lewat tes Covid-19 seperti antigen atau PCR, melainkan melalui proses Whole Genome Sequencing (WGS). WGS bertujuan untuk menganalisis sampel guna mengidentifikasi dan menemukan karakteristik varian. Selanjutnya mengutip dari kumparan.com, dokter spesialis mikrobiologi RS UI, dr Ardiana Kusumaningrum menyebut Indonesia sendiri juga sudah mulai rutin melakukan WGS yang difasilitasi oleh Litbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan). Ardiana turut menjelaskan, dalam proses WGS, sampel virus corona yang diambil lewat tes usap PCR akan dilihat dengan lebih detail. Kemudian virus tersebut akan dikarakterisasi, sehingga bisa diketahui masuk ke varian mana. Pemeriksaan lewat WGS dapat memeriksa virus yang terus berubah melalui mutasi yang kemudian menciptakan varian baru. Sehingga dapat mempelajari bagaimana cara virus varian baru menyebar, seberapa tingkat keparahan dampaknya, dan apakah vaksin akan efektif melawannya.
KATEGORI: DISINFORMASI
Link Counter: