Lonjakan Kasus Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo

Kulon Progo -- Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo dalam 2 hari terakhir pada Sabtu (26/6/2021) dan Minggu (27/6/2021) mengalami penambahan jumlah kasus yang sangat tinggi yakni 295 kasus pada hari Sabtu dan pada hari Minggu sebanyak 255 kasus. Hal ini merupakan kasus tertinggi sejak adanya Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo. Sehingga total kasus sampai dengan Minggu (27/6/2021) mencapai 8.141 kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, Baning Rahayujati menjelaskan peningkatan kasus tersebut berasal dari hasil tracing kasus sebelumnya dengan mayoritas merupakan tracing dari klaster-klaster yang sudah ada sebelumnya. Salah satunya yakni klaster Hajatan di Kapanewon Kalibawang tercatat 90 orang terkonfirmasi positif, dengan distribusi penularan di 6 RT (Rukun Tetangga). Kasus terbanyak berasal dari RT 13 dan RT 16, dimana di RT tersebut pada awal Juni mengadakan Hajatan di 2 (dua) tempat dan beberapa orang yang terindikasi positif Covid-19 menghadiri acara tersebut.

“Hajatan dilaksanakan dengan masih adanya kegiatan makan di tempat (prasmanan) dan masih ada kegiatan orgen tunggal. Sampai saat ini kami masih melakukan tracing dan pemeriksaan pada orang-orang yang mulai menimbulkan gejala”, ujar Baning.

Disamping itu, untuk kasus penularan yang terjadi di Puskesmas Pengasih 2 dilaporkan ada 23 karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari total 50 karyawan, dan 7 orang dinyatakan negatif. Pada Senin (28/6/2021) dilanjutkan test Swab pada 20 orang lainnya yang melakukan kontak erat (Ring 2).

Untuk Pelayanan di Puskesmas Pengasih 2 sementara dihentikan sampai 5 Juli 2021 dan akan dibuka kembali pada 6 Juli 2021. Selanjutnya, pelayanan dialihkan ke Puskesmas Pengasih 1.

“Pada seluruh masyarakat diminta untuk memahami, karena semua kegiatan pelayanan termasuk jadwal vaksinasi ditunda sampai masa isolasi berakhir. Kasus di Puskesmas Pengasih 2 ini merupakan kejadian kedua penularan Covid-19, dimana sebelumnya juga pernah terjadi kasus penularan dan dilakukan penutupan sementara. Akan tetapi, untuk kasus kali ini jumlah yang tertular lebih banyak”, tutur Baning.

Baning juga menjelaskan, kasus Puskesmas Pengasih 2 diawali dari keluarga karyawan yang terindikasi positif Covid-19 namun tidak mengetahui jika tertular, sehingga karyawan tetap masuk kantor meskipun sudah terlihat bergejala.

“Semestinya disaat pelayanan, petugas sudah menggunakan APD lengkap. Tetapi setelah pelayanan, petugas melakukan aktivitas lain seperti istirahat dan makan siang dengan melupakan jaga jarak”, ujar Baning.

“Kepala Dinas Kesehatan juga telah memberikan instruksi pada semua pegawai yang dibawah naungan Dinas Kesehatan untuk tetap melakukan protokol kesehatan dengan ketat, baik saat pelayanan maupun setelahnya”, imbuhnya.

Terkait ketersediaan ruang isolasi di Rumah Sakit rujukan di Kabupaten Kulon Progo, Dinas Kesehatan juga berupaya untuk menambah jumlah ruang isolasi di Rumah Sakit rujukan baik di RSUD Wates, RSUD NAS, maupun RS swasta yang ada di Kulon Progo.

“Hari ini kami akan melakukan koordinasi untuk percepatan pelayanan ruang isolasi di Rumah Sakit swasta, maupun penambahan bangsal di RSUD Wates dan RSUD NAS”, tegas Baning.

Di Rumah Sakit swasta telah disiapkan 37 tempat tidur, namun ada beberapa kriteria untuk kasus berat harus ditempatkan di Rumah Sakit rujukan Utama yaitu RSUD Wates. Kemudian, untuk kasus sedang bisa dilayani di RSUD NAS maupun RS swasta.

“Untuk ketersediaan oksigen di Kabupaten Kulon Progo masih cukup dan sudah ada beberapa kiriman baik dari agen penyedia maupun dari beberapa Puskesmas yang ada, sehingga stok oksigen untuk pasien masih aman. Kami juga terus melakukan komunikasi terkait ketersediaan oksigen dengan agen penyedia agar tidak ada keterlambatan pengiriman saat dibutuhkan”, ujar Baning.

(Mn/MC Kulon Progo)