Rakor Penanganan Covid-19 Kulon Progo : Trend Kematian Mengalami Peningkatan

Wates - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo di Balai Agung Kompleks, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada Kamis (27/5/2021).

Rapat koordinasi tersebut diikuti oleh BPBD, unsur Polres, Kodim, Satpol PP, OPD terkait serta panewu, perwakilan kapanewon se-Kabupaten Kulon Progo. Rapat dipimpin langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat daerah Jazil Ambar Was'an.

Jazil menjelaskan bahwa Covid-19 di Kulon Progo masih belum usai, walaupun kasus masih landai namun seluruh unsur harus siap. Terutama Panewu di Kulon Progo yang menjadi garda terdepan harus langsung bergerak jika ada kasus positif di tengah masyarakatnya, jangan sampai persoalan Covid-19 sampai meluas.

“Karena Panewu ini sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah Kabupaten. Jadi harus selalu siap siaga dalam menangani berbagai persoalan masyarakat”. Ujar Jazil

Pada kesempatan ini, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, drg. Baning Rahayujati, M.Kes. menjelaskan, perkembangan kondisi terkini Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo.

“Kasus tertinggi Covid-19 secara kumulatif saat ini ada di Kapanewon Pengasih diikuti oleh Kapanewon Wates. Di tahun 2021 ini, kasus pada anak yang berumur 0-15 tahun tercatat ada 447 kasus atau sekitar 11,3% dari kasus total, sedangkan jumlah kasus pada lansia rendah namun proporsi kematiannya sangat tinggi” jelas Baning.

Lebih lanjut Baning menjelaskan, kasus perbulan pada tahun 2021 mencapai angka rata-rata 1000 kasus, dimana kasus kematian bulan Mei peningkatannya hampir dua kali lipat dari bulan April sementara bulan April kasus kematiannya lebih tinggi dari bulan Maret, sehingga trend kematian dalam 3 bulan terakhir berturut turut mengalami peningkatan. Di mana pada bulan Mei kasus confirm Covid-19 tertinggi berasal dari kontak di Kulon Progo diikuti suspek.

Untuk cluster Sangon, sampai hari ini tercatat total kasus 30 kasus dengan total sembuh 122 orang dan yang masih isolasi mandiri 8 orang. Kemudian terdapat pula dugaan dari Cluster Gunung Gempal dengan 17 kasus.

“Yang sedang dicermati saat ini adalah cluster Gunung Gempal yang diduga terjadi penularan melalui khataman masjid Alghfari pada 8 Mei lalu dengan jumlah kasus 17 orang, dimana satu orang meninggal satu masih dirawat di RSUD, kemudian sisanya isolasi mandiri. Sedangkan yang sedang menunggu hasil swab kontak erat berjumlah 5 orang” jelas Baning

Sedang untuk pelaksanaan vaksinasi, saat ini sedang menyelesaikan vaksinasi untuk petugas pelayanan publik dan lansia. Capaian terendah vaksinasi dilakukan oleh Pelaku Ekonomi / Pariwisata yaitu hanya mencapai 2573 dari 6463 atau sekitar 39,8%.

Sementara itu, Sekda Kulon Progo Ir. RM. Astungkara, M.Hum. yang hadir di akhir pertemuan berharap di Kulon Progo tidak muncul cluster baru dari mudik lebaran pada bulan Mei tahun 2021 ini. (Nisa/IKPS/KominfoKP)